SangPencerah.com- Ratusan murid Madrasah Ibtidayah Muhammadiyah Tamalalang, Jl Poros Bone Tamalalang, Desa Tamalalang, Kecamatan Bajeng, Gowa, terpaksa harus belajar sambil melantai di masjid karena sekolah mereka disegel.
Penyegelan yang dilakukan oleh pihak Jappa Daeng Tutu, yang mengklaim pemilik ahli waris, sudah menutup sekolah tersebut sejak seminggu lalu.
Kepala Sesekolah MI Muhammadiyah Tamalalang, Amiruddin saat ditemui Tribun, mengatakan, kalau tanah tersebut merupakan tanah wakaf dari seseorang bernama Baso.
“Sekolah ini sudah dibangun sejak tahun 1968. Dan tiba-tiba ada yang mengaku cicitnya memiliki lahan itu. Tapi dari bukti percil yang dia punya itu bukan lah lokasi sekolah,” ujarnya, Senin (20/4/2015).
Menurut seorang guru, sudah seminggu terakhir, ratusan murid ini harus belajar secara bersamaan didalam masjid yang tidak jauh dari lokasi sekolah mereka.
Dari enam kelas, mereka harus saling membagi tempat. Ada yang belajar di dalam masjid dan ada juga yang belajar di terasnya.
Jika waktu salat Zuhur tiba mereka pun harus menyudahi jam pelajaran.(sp/tt)
