PDM Jogja : Dukungan Busyro Untuk ‘JOINT’ Bukanlah Dukungan Muhammadiyah

SangPencerah.com- Muhammadiyah menyatakan dukungan Busyro Muqoddas kepada pasangan bakal calon kepala daerah yang diusung “Jogja Independent” adalah murni hak pribadi salah satu Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu.

“Kami hargai langkah beliau karena itu sepenuhnya hak Pak Busyro. Namun, tidak ada ketentuan apapun yang menyatakan agar warga Muhammadiyah memilih pasangan yang menjadi pilihan beliau,” kata Wakil Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta Ashad Kusuma Wijaya di Yogyakarta, Selasa (26/04/2016).

Menurut dia, salah satu arahan yang diberikan oleh organisasi massa terhadap anggotanya menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2017 adalah menggunakan hak politik yang dimiliki, yaitu hak untuk dipilih dan hak untuk memilih.

Namun demikian, lanjut dia, terdapat rambu-rambu yang perlu dijadikan sebagai pedoman bagi warga Muhammadiyah untuk memilih calon pemimpin, yaitu calon yang berkultur Muhammadiyah serta berjiwa reformis.

“Tidak ada tekanan apapun. Pilihan sepenuhnya menjadi hak masing-masing warga Muhammadiyah,” katanya.

Sebelumnya, Busyro Muqoddas yang kini menjabat sebagai Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM menyerahkan kartu tanda penduduk (KTP) kepada pasangan bakal calon kepala daerah yang diusung “Jogja Independent” (Joint).

Penyerahan KTP sebagai bukti dukungan kepada pasangan Garin Nugroho-Rommy Heryanto tersebut dilakukan di kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta pada Senin (25/4). Busyro juga tercatat sebagai salah satu tim penilai pada saat konvensi “Joint” beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Koordinator Sekretariat “Joint” Yustina Neni mengatakan, dukungan dari salah satu tokoh anti korupsi di Indonesia tersebut semakin memompa semangat dari relawan yang tergabung dalam gerakan tersebut untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya dukungan.

Hingga saat ini, dukungan kepada pasangan bakal calon kepala daerah sudah hampir mencapai 1.000 dari target 45.000 KTP.

Selain dari jalur perorangan, partai politik di Kota Yogyakarta juga terus mematangkan langkah untuk menyusun strategi dalam menghadapi Pilkada 2017. Salah satunya adalah menetapkan bakal calon dan langkah koalisi.

Di Kota Yogyakarta, hanya PDIP yang mampu mengajukan calon secara mandiri tanpa harus berkoalisi dengan partai politik lainnya. Meskipun demikian, partai tersebut juga berupaya menjajaki kemungkinkan koalisi dengan mengundang kader PAN untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan. Sedangkan PKS juga terus membuka komunikasi dengan Partai Gerindra untuk penjajakan koalisi. (sp/rn)