Matematikawan Cilik Muhammadiyah Kudus Berlaga Diajang Dunia

SangPencerah.com- Akhirnya hari yang ditunggu sudah datang, Pendekar Matematika Berhijab terbang ke Thailand. Sebelum keberangkatannya Pendekar Matematika Berhijab yang akrab dipanggil Rara melakukan road show ke berbagai tempat yang pertama tepatnya Selasa, 30/03/2016 bertemu dengan Ka. UPT Pendidikan Kecamatan Kota Bp. Suharto, S.Pd, M.Pd disambut langsung dan beliau merasa bangga dan senang karena ada siswi SD terlebih di Kecamatan Kota berlaga di kancah Internasional dalam Olimpiade WOSAMAC di Thailand. “ Yang nantinya akan membawa nama harum khususnya Kota Kudus umumnya bangsa Indonesia, saya doakan semoga sukses menjadi juara dan dapat menjadikan motivasi bagi teman-teman lainnya,” imbuh Ka. UPT.

Road show yang kedua berkunjung ke kediaman ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kudus disambut hangat oleh bapak Dr. H. Ahmad Hilal Majdi, M.Pd bersama keluarga. Kita bermaksud silaturahim dan mohon doa restu untuk berlaga di Internasional. Beliau mengucapkan terima kasih sudah singgah di rumah, mengucapkan selamat atas prestasi yang dicapai, saya senang dan bangga ada siswi SD Muhammadiyah berlaga di kancah Internasional” (imbuh pak Hilal). Di kediaman pak Hilal banyak sekali pesan, motivasi, spirit, pengalaman luar biasa yang diberikan kepada kita, karena beliau juga sangat berpengalaman perihal keliling ke berbagai negara. Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 20.15 akhirnya kita pamit pulang, sebelum pulang, pak Hilal berpesan kepada Sang Pendekar Matematika Berhijab jangan takut, pantang menyerah keep spirit, saya mendoakan semoga menjadi juara mengulang sampai tiga kali(doa pak Hilal).

Road show yang ke tiga pelepasan di sekolah dengan semua ustadz – ustadzah, teman-teman serta dilepas langsung oleh Pengurus SD Birrul Walidain yaitu bapak Drs. Yusuf Supriyanto dan didampingi orang tua bapak Ridwan Syamsu. Gemuruh semangat doa dan dukungan dari keluarga besar SD Muhammadiyah Birrul Walidain yang begitu luar biasa, bahkan Rara mau sambutan kepada teman-temannya sampai tidak bisa berkata apa-apa. Padahal setiap hari Rara dikenal juga anak yang tidak bisa diam, namun hari itu dia tidak seperti biasanya, teman serta para ustadz-ustadzah heran. Rara tidak bisa berkata karena terharu dukungan, doa sangat bersemangat untuk kemenangannya. Pak Yusuf berpesan selalu semangat, pantang menyerah dan mendoakan sukses mengikuti Olimpiade tingkat dunia dan jadi yang terbaik. Senada dengan itu pak Ridwan Syamsu juga mengucapkan terima kasih banyak atas support, doa yang tak disangka animonya besar sekali, kami sekeluarga tidak dapat membalas apa-apa hanya doa yang kami berikan semoga SD Muhammadiyah Birrul Walidain semakin maju dan berkembang pesat sehingga menjadi sekolah rujukan.

Terakhir Principal Muhammadiyah Birrul Walidain Elementary School Of Kudus Ust. Jamaluddin Kamal, S.Pd.I mengucapkan syukur Alhamdulillah selama ini bermimpi bisa berlaga sampai tingkat Internasional akhirnya dikabulkan oleh Allah SWT. Ini merupakan start yang selanjutnya untuk mewujudkan menjadi sekolah rujukan baik nasional bahkan internasional. Dan semoga nantinya akan muncul sang pendekar berikutnya untuk membawa nama harum sekolah yang baru jalan tahun ke lima.” (imbuh UJ sapaan akrab di sekolah). Ucapan terima kasih atas doa, dukungan, support dari berbagai pihak.

Rabu, 31/03/2016 pukul 04.00 pagi rintik-rintik hujan yang membasahi bumi dan mengiringi perjalanan rombongan menuju Bandara Ahmad Yani, Semarang. Dalam perjalanan ada sedikit ganguan yaitu jalan macet karena ada kecelakaan di jalan Sayung Demak cukup lumayan lama, padahal harus sampai Bandara jam 6.30. perlahan jalan sudah mulai lancar akhirnya tiba pukul 07.00 dan itupun buru-buru karena penumpang sudah pada naik Rara dan Abinya sudah masuk, kita lega akhirnya masuk, akan tetapi ternyata keluar lagi katanya sudah tidak diperbolehkan karena terlambat. Rombongan sempat panik padahal sebelum pukul 13.00 harus sudah berada di Bandara Soekarno-Harta. Mondar-mandir ke sana kemari cari tiket semua maskapai satu persatu dikroscek, akhirnya dapat tiket Garuda tapi penerbangan pukul 09.45. setelah itu juga sempat ada kendala lagi yaitu terminal Garuda dengan Air Asia jaraknya lumayan jauh. Alhamdulillah dengan ijin Allah SWT akhirnya bisa teratasi. Semoga kejadian ini banyak sekali hikmah yang bisa diambil, dan optimis semoga menjadi yang terbaik. (redaksi)

Kontributor: Ustad Jamaluddin Kamal, S.Pd.I,  Principal Muhammadiyah Birrul Walidain Elementary School Of Kudus