Kisah Tokoh Muhammadiyah Ketika Membangun Masjid NU Yang Sangat Megah

SangPencerah.com- Bojonegoro kini punya masjid jamik besar di kotanya. Ada kisah menarik di balik pembangunan masjid megah dengan biaya lebih dari Rp 32 miliar ini. Berbeda dengan masjid wasiat ibunya yang sangat sederhana, Masjid Jami’ Darussalam di Kota Bojonegoro tampak sangat megah dengan ornamen yang indah. Pembangunan masjid jami’ ini menghabiskan biaya lebih dari Rp 32 miliar. Dan saat ini masih terus mengalami penyempurnaan. Ada kisah menarik di balik pembangunannya.

565d0b6d-1275-49af-9564-12905b46a9df

“Awalnya takmir masjid sempat protes karena Kang Yoto menolak permohonan bantuan Rp 5 miliar. Jangankan Rp 5 miliar, satu miliar pun Kang Yoto tidak mau. Sebab waktu konsentrasi Pemkab membangun infrastruktur jalan, irigasi, fasilitas pendidikan dan kesehatan. Sementara masjid masih bisa dipakai,” kata Kang Yoto mengawali kisahnya. Ada alasan lain permohonan itu ditolak, karena permohonan itu diajukan tahun 2011, mendekati ada pilkada di tahun 2012.

“Saya tidak ingin pembangunan tempat ibadah menjadi bargaining politik. Background saya Muhammadiyah, sementara takmir dan jamaah Masjid Agung Daarussalam mayoritas warga nahdliyyin,” kata Kang Yoto.

06c9f9ff-b1fa-4068-9ed8-21590c951b98

“Sangat mudah dibaca kalau saya kabulkan saat itu sebagai alat kampanye. Saya ingin memberi pesan politik itu urusan publik, sebuah kebijakan harus diambil berdasar prioritas kebutuhan publik,” imbuhnya.

Karena itu keputusan pembangunan masjid ini pun ditunda. Baru setelah Kang Yoto dinyatakan menang pilkada periode kedua, pembangunan masjid dimulai.

“Sambil saya tulis di media, pembangunan masjid ini bukan sekadar untuk keperluan ibadah ritual, tapi sekaligus membuat model dan standar baru pembangunan masjid dari sisi arsitektur, perencanaan, dan fungsi. Masjid ini sekarang menjadi tujuan wisata religi warga, ekonomi warga sekitar ikut bergerak,” pungkasnya.(sp/dtk)