Hanya Dalam 4 Bulan, Mengapa Impor Singkong Indonesia Mencapai 1.228 Ton ?

SangPencerah.com-Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), akumulasi impor singkong selama tahun 2016 mencapai 1.228 ton dengan nilai USD 267.981. Jumlah tersebut jika dirupiahkan (dengan asumsi 1 USD = Rp13.000) menjadi Rp3,5 miliar

Menanggapi impor singkong itu, anggota DPR RI, Heri Gunawan menyatakan keprihatinannya. “Ironis dan memalukan, rasanya sulit dipercaya negeri yang tanahnya subur dan luas harus impor singkong dari negara seperti Vietnam dan Italia,” kata Heri Gunawan yang juga menjabat sebagai wakil ketua umum HKTI, di Jakarta, Jumat (22/04/2016).

Anggota DPR RI asal pemilihan Sukabumi itu menyebutkan, jenis pangan ini sebetulnya tak perlu diimpor, kalau saja pemerintah memiliki kemauan dan keberpihakan. “Walaupun dengan dalih berbentuk tepung untuk kebutuhan industri, dan harga impor lebih murah. Sangat ironis,” katanya.

Impor singkong ini mengganggu konsistensi pemerintah yang katanya bisa berhemat 30% anggaran makan rapat dengan mengganti menu singkong. “Satu sisi berhemat, tapi di saat yang sama anggaran bocor untuk impor singkong,” kata dia.

Oleh karena itu, ia mempertanyakan soal program ketahanan pangan pemerintah. Sudah sejauhmana realisasi program diversifikasi pangan nasional. Faktanya, kita defisit.

Produktifitas baru mencapai 100 ribu ton per tahun. Artinya setiap hektar baru mencapai 15 ton (dengan asumsi areal tanam 1,5 juta hektar).

“Lalu, bagaimana nasib program akselerasi kebun singkong yang katanya menargetkan 40 ton per hektar?” tanya dia.

Ia meminta pemerintah harus serius mengurusi sektor pertanian kita, khususnya komoditas singkong. Agar singkong Indonesia bisa bangkit.

Pemerintah, saran dia harus mempercepat program perluasan kebun singkong di seluruh Indonesia sehingga target 40 ton per hektar bisa terwujud. Selanjutnya, mempermudah akses permodalan di sektor ini, guna membangun industri pengolahan.

“Faktanya, kurang dari 1% petani singkong yang bisa mengakses modal perbankan,” ujar politisi Partai Gerindra itu.

Pemerintah mesti mengatur harga singkong yang masih terbilang rendah sehingga minat petani menanam singkong lebih tinggi, disamping memberikan pendampingan agar singkong petani kita memiliki kualitas yang baik; keempat benahi segera tata niaga bahan pangan agar petani tidak terus dirugikan

“Fakta impor singkong, menunjukan pemerintah tidak hadir dan kurang berpihak pada rakyatnya,” kata anggota Komisi XI DPR RI itu. (sp/rima)