Diskriminatif, Bisa Membaca Qunut Syarat Menjadi Dosen PTN Islam

SangPencerah.com. Perilaku tidak etis kembali ditunjukkan institusi terhormat, perguruan tinggi negeri Islam. Institusi di bawah naungan Kementrian Agama ini memberlakukan kebijakan yang mengecewakan. Kekecewaan ini diungkapkan oleh Muhammad Habibi Miftakhul Marwa, aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah DIY. Dalam akun facebook pribadinya, Immawan asal Klaten ini menuliskan:

13043258_225263417842642_6044874764796858705_n

Berbincang sama teman yang mencoba daftar menjadi dosen di Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri. Di salah satu tahapan dia ditanya di antaranya adalah (1) Siapa yang bawa kamu (titipan) (2) Dari mana sekolah kamu dulu (3) Silahkan baca bacaan qunut. Sabar kawan.

Bila apa yang diungkapkan ini benar, tentu saja menjadi preseden buruk bagi institusi agama. Profesionalisme yang seharusnya dikedepankan, justru malah diabaikan. Open rekruitmen yang mempersyaratkan hal-hal diatas, menunjukkan adanya kolusi, nepotisme dan primodialisme. Mengarusutamakan golongan tertentu, dengan cara-cara yang tidak bermutu. (redaksi)