PKU Muhammadiyah Solo : Bermula Dari Rumah Kyai Hingga Gedung Megah Yang Disegani

SangPencerah.com– Hari ini RS PKU Muhammadiyah Surakarta benar-benar menjadi media darling. Banyak media cetak maupun elektronik yang berkerumun untuk menggali informasi tentang kelahiran cucu pertama Presiden Jokowi. Banyak pula aparat keamanan yang menjaga ketat rumah sakit PKU selama persaliann. Ya, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta merupakan salah satu rumah sakit terbaik dan terpercaya di Indonesia, banyak kalangan artis maupun pejabat yang mempercayakan pelayanan kesehatannya di rumah sakit ini. Selain Cucu Presiden yang hari ini dilahirkan di rumah sakit ini, sebelumnya maestro keroncong Indonesia, Alm. Gesang, artis komedi Djujuk Srimulat  juga dirawat di Amal Usaha Kesehatan kebanggaan Muhammadiyah Kota Surakarta ini. Berikutnya sederet pejabat pemerintahan maupun swasta juga sempat merasakan pelayanan disini. Lalu, bagaimanakah sebenarnya perkembangan rumah sakit yang mampu bertahan melewati jejak pergantian zaman.

Tahun 1927-1928 Pertama kali disebut dengan Balai Pengobatan Mata Penolong Kesejahteraan Oemoem (BPMKO), namun belum mempunyai tempat domisili yang menetap. Sehingga untuk melayani umat bertempat di rumah Bapak Kyai Muhtar  Buchori tepatnya di Kauman, Surakarta, kemudian diteruskan di kantor Muhammadiyah Keprabon. Jenis aktivitas pelayanan yang ditawarkan adalah poliklinik mata termasuk THT.


Tahun 1928 – 1930,
Lokasi tersebut kemudian pindah ke Alun-alun utara, tepatnya bertempat disebelah utara Masjid Raya Surakarta. Jenis pelayanan dan nama yang digunakan masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya

Tahun 1930-1931, Pelayanan kesehatan dan nama masih sama dengan tahun yang lalu, hanya lokasinya yang berubah yaitu di daerah Kauman Surakarta

Tahun 1931 – 1933, Pada saat ini jenis pelayanan kesehatan pada namanya masih tetap seperti tahun-tahun lalu hanya lokasinya pindah ke daerah Keprabon Surakarta.

Tahun 1933-1936, Lokasi pindah di daerah Kusumayudan. Jenis kesehatan yang diberikan bertambah yaitu poliklinik mata (termasuk THT) poliklinik umum, poliklinik apotik, pemondokan (RB) namanyapun berubah menjadi Balai Kesehatan Pembina Kesejahteraan Oemoem (BKPKO)

Tahun 1936-1948, Lokasi berada di Batangan yaitu di jalan Pasar Kliwon 156 Surakarta. Jenis pelayanan yang ditawarkan semakin banyak : Poliklinik umum, poliklinik apotik, pemondokan orang sakit, khitanan, asrama bidan dan juru rawat serta kamar operasi mata dan THT.

Tahun 1948-1949,  sebagian lokasi di pindah ke Bekonang Keprabon  kemudian ke SD Muhammadiyah I Surakarta. Jenis pelayanan kesehatan masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, tetapi untuk laborat dan THT berhenti beroperasi dengan alasan penderita menurun.

Tahun 1949-1976, Lokasi berpindah ke Batangan Surakarta. Pada tahap ini PKU di ganti dengan nama Pembina Kesejahteraan Oemat (PKOM) pada tahun 1951. Jenis pelayanan kesehatan bertambah adalah pelayanan operasi mata dan THT, Laboratorium bertambah untuk pemondokan pasien THT, Polklinik Gigi, Poliklinik anak, serta mendirikan koperasi tahun 1974.

Tahun 1976 hingga 1984, selain perkembangan fisik dan penambahan pelayanan kesehatan PKOM juga menghasilkan perkembangan kesejahteraan karyawan, sebagaimana didirikannya koperasi untuk mensejahterakan karyawan. Selain itu diadakan pendidikan atau pengaturan gaji karyawan yang sebelumnya belum diatur.

BKPKOM berusaha menjadi lembaga kesehatan yang menyelenggarakan kesehatan bagi masyarakat luas dengan berusaha  mewujudkan tujuan dan cita-cita semula yaitu ingin memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat agar tercapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baiki jasmani, rohani dan sosial sehingga mampu melaksanakan perintah agama. Pada tahun 1978 BPKPKOM mulai mengajukan izin untuk menjadi Rumah Sakit.

Tahun 1984-1986, jenis pelayanan kesehatan menjadi bertambah dengan adanya pelayanan poliklinik kandungan, poliklinik mata, psikiater, syaraf, konsolidasi psikologi, klinik pemondokan untuk umum, bersalin, THT, anak, paru-paru, jantung, ortopedi, KU dan ICCU.

Tahun 1986-Sekarang Jenis pelayanan kesehatan yang ditambah adanya angkutan pasien (ambulance), angkutan jenazah serta pelayanan parkir kendaraan dalam hal melaksanakan kegiatan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah. Pada masa sekarang ini Rumah Sakit PKU Muhammadiyah telah memiliki unit-unit pelayanan kesehatan seperti poliklinik, penunjang medik, unit-unit pelayanan non medik. Untuk rawat inap terbagi beberapa kelas, VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III. Kapasitas yang tersedia di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta sebanyak 157 tempat tidur. Izin menyelenggarakan RS PKU Muhammadiyah Surakarta keluar pada tanggal 7 Februari 1986 dengan nomor : 023/Tan/Med/RS.KS/PA/1992. Tahun 1998 RS PKU MUHammadiyah mendapatkan akreditasi untuk 5 pelayanan meliputi pelayanan Medis, administrasi Manajemen, Instalasi Gawat Darurat, Keperawatan, dan Rekam Medis. Pada Tahun 2013 PKU Muhammadiyah Surakarta telah naik kelas menjadi rumah sakit tipe B serta Tahun 2014 memperoleh akreditasi dengan predikat akreditasi sempurna. RS PKU Muhammadiyah Surakarta juga menjadi rumah sakit pendidikan UMS serta mengelola sebuah lembaga pendidikan tinggi, STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta. (sp/pkuwp)