Perangkat Desa Tolak Otopsi Jenazah Siyono oleh Dokter Muhammadiyah

Jenazah Siyono

SangPencerah.com – Rencananya Rabu hari ini (30/3) tim Dokter Muhammadiyah yang akan melakukan otopsi terhadap jenazah terduga teroris Siyono batal dilakukan. Perangkat Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten, bersama sejumlah tokoh masyarakat dikabarkan menolak jika otopsi dilakukan di desa mereka.

Mereka juga tak mengizinkan jenazah Siyono yang dimakamkan pada hari Minggu 13 Maret 2016 lalu kembali dimakamkan di wilayahnya usai diotopsi nanti.

“Semalam kami telah melakukan rapat dengan seluruh ketua RW, ketua RT dan tokoh masyarakat desa Pogung. Pada dasarnya warga mendukung isi surat pernyataan yang dibuat oleh keluarga almarhum Siyono. Isi surat tersebut meminta perlindungan ke pemerintah desa dan apabila ada salah satu keluarga yang mengingkari surat pernyataan yang dibuat bersama pemerintah desa maka warga masyarakat akan memberi persyaratan dan sanksi,” ujar Kades Pogung, Djoko Widoyo seusai rapat.

Joko mengatakan, sejumlah persyaratan dan sanksi tersebut antara lain, kalau benar akan dilakukan otopsi maka pelaksanaan harus dilaksanakan di luar desa Pogung. Pihaknya juga tidak memberikan izin jenazah Siyono dimakamkan di wilayah Desa Pogung usai diotopsi. Bahkan ia mengancam keluarga yang mendukung otopsi, tidak diperbolehkan tinggal di wilayah Desa Pogung.

Sebelumnya tim Dokter Muhammadiyah yang didukung tim Komnas HAM pada hari Rabu (30/3) ini, akan melakukan otopsi terhadap jenazah Siyono yang tewas saat dalam pemeriksaan Densus 88.

Otopsi dilakukan setelah istri Siyono mendatangi PP Muhammadiyah untuk meminta bantuan hukum dan perlindungan terkait kasus suaminya. Muhammadiyah berharap dengan otopsi tersebut bisa diketahui penyebab kematian Siyono, serta bisa dijadikan pintu masuk untuk mengadvokasi kasus ini agar terang benderang dan keluarga korban mendapatkan keadilan.(sp/mrdk)