Laskar Islam di Klaten Dikeroyok Ratusan Preman Bajak Laut

SangPencerah.com — Niat dan tujuan baik dari seseorang belum tentu diterima baik pula oleh orang lain. Hal ini pula yang dialami oleh sejumlah anggota laskar Islam di Kota Klaten, Jawa Tengah (Jateng).

Hendak mengingatkan para pemabok dan penjual miras sebagai sebuah amal sholeh dan amar ma’ruf nahi munkar, puluhan laskar Islam dari Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Klaten dan Barisan Muda Klaten (BMK) justru dikeroyok ratusan preman “Bajak Laut”.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (6/2) tengah malam menjelang hari Ahad (7/2) dini hari di sebelah barat Taman Lampion Kota di Kelurahan Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara yang berlokasi di belakang kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Klaten, atau di depan rumah susun sewa sederhana (rusunawa) Klaten Utara. Menurut Ketua BMK, Nanang Nuryanto, awalnya laskar MMI yang berjumlah 9 orang dan angggota BMK berjumlah 4 orang melakukan amar ma’ruf nahi mungkar disekitar alun-alun Klaten bersama-sama dengan aparat kepolisian dari Polsek Klaten Kota. Namun selang beberapa waktu, laskar Islam mendapatkan informasi dari warga jika di taman kota dan rusunawa ada orang mabok. “Yaa betul. Kejadiannya Sabtu malam kemarin. Kami awalnya mau mengingatkan cah-cah yang mendem disekitar Taman Kota Bareng Lor. Ternyata di rusunawa juga ada acara karaoke-an preman Bajak Laut pimpinan Sulis,” kata Nanang.

“Kejadiannya sekitar jam setengah 1 malam. Kalau geret-geretan (tarik-tarikan –red) dan pengeroyokannya berlangsung hampir satu jam. Laskar yang luka parah ada 6 orang setelah dikeroyok ratusan preman, namun yang tidak divisum 1 orang. Jam setengah 2 baru reda setelah ada banyak polisi datang ke lokasi,” lanjutnya. Nanang mengungkapkan, Ketua MMI Klaten, ustadz Boni Azwar Lc juga merupakan salah satu korban yang terluka parah akibat pengeroyokan tersebut. “Korban dari laskar ada 6 orang, Dwi Nugroho BMK, Jakel BMK, Udin MMI, Tri MMI, Ruslan MMI, ustadz Boni. Yang tidak di visum mas Dwi Nugroho,” ujarnya. “Polisi yang saat itu patroli juga ikut jadi korban pengeroyokan. Ada 3 polisi dari Polsek Ketandan yang saat itu patroli. Kami sudah melakukan laporan ke Polres Klaten hari Ahad kemarin. Kami ingin menempuh jalur hukum dulu. Intinya kami mendesak otak pengeroyokan itu, yakni Sulis harus ditangkap,” tandasnya.

Sementara itu, Komandan KOKAM Muhammadiyah Klaten periode kemarin, Muh Ismail mengatakan akan segera melakukan koordinasi dengan sejumlah pimpinan ormas Islam Klaten lainnya untuk menyikapi pengeroyokan tersebut. “Saya belum tahu persis peristiwanya. Saya cuma dapat laporan jika teman-teman dari BMK dan MMI dikeroyok oleh preman Bajak Laut yang dipimpin Sulis. Memang Sulis ini sering meresahkan masyarakat,” ujar Ismail yang kini menjabat sebagai Komandan KOKAM Muhammadiyah Jateng.

Seperti diketahui bersama, MMI dan BMK merupakan 2 ormas yang tergabung dalam Laskar Islam Klaten (LAKIK). Selain BMK dan MMI, anggota LAKIK lainnya adalah KOKAM Muhammadiyah Klaten, Front Pembela Islam (FPI), Laskar Prambanan Raya, Forum Komunikasi Aktivis Masjid (FKAM), Front Umat Islam (FUI), Dewan Da’wah Islamiyyah Indonesia (DDII), Hizbullah. (sp/manj)