Kader Muhammadiyah Itu Haram Gaptek

Sangpencerah.com — Persyarikatan Muhammadiyah Wilayah Jawa Timur meng “haramkan” kadernya untuk gaptek untuk itu mendorong para kadernya untuk “melek” teknologi.

Salah satunya melalui program pelatihan penguatan teknologi informasi. Era sekarang, sangat “diharamkan” bila tidak paham dunia teknologi informasi.

“Kader Muhammadiyah tidak boleh tertinggal, khususnya di dunia teknologi informasi,” kata Wakil Ketua Muhammadiyah Jawa Timur Nadjib Hamid di sela Rapat Kerja Wilayah dan Orientasi di Telaga Sarangan, Magetan, Sabtu (6/2/2016).

Di sera serba internet seperti sekarang, semua bisa masuk tanpa ada yang bisa mencegahnya. Termasuk  kebebasan berekspresi pada segala bidang, khususnya agama. “Di internet, siapa saja bebas berbicara kebebasan agama. Bahkan ada yang tidak umum dari biasanya atau melenceng. Ini kalau masyarakat tak membentengi, maka bisa terpengaruh,” ujarnya.

Untuk itu, kader Muhammadiyah diharapkan turut berperan membentengi umat Muslim, khususnya di Indonesia, dengan menyediakan atau mengklarifikasi berbagai isu berkembang melalui media yang tidak lagi konvensional.

“Untuk mengarah ke sana, harus ada pembekalan dan penguatan. Semoga informasi yang disampaikan Muhammadiyah bisa menjadi rujukan,” tutur mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur itu.

Rakerwil dan Orientasi yang digelar pada 6-7 Februari 2016 itu, melibatkan empat lembaga dan majelis. Adalah Lembaga Informasi dan Komunikasi (LIK), Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR), Lembaga Kerja Sama, serta Majelis Pendidikan Kader.

Pesertanya merupakan personel baru hasil Musyawarah Wilayah Muhammadiyah periode 2015-2020. (sp/jt)