Mengagumkan, Pelajar SMA Muhammadiyah Babat Ubah Kotoran Kambing Menjadi Baterai

SangPencerah.com- SMA Muhammadiyah 1 Babat (SMA MUH1BA), Kabupaten Lamongan kian menunjukkan taringnya dalam berbagai even karya ilmiah tingkat SMA/sederajat. Yang terbaru, tiga siswanya, Anisa Tiara Madhani, Ariffaturizqy Al Khoiri, dan Erika Mei Rosalinda menciptakan baterai berbahan dasar kotoran kambing.

Terang saja, penemuan menakjubkan itu mengantarkan mereka menyabet juara pertama sekaligus juara umum tingkat nasional dan mendapatkan piala bergilir Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) di Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Berikut penuturan Anisa Tiara Madhani, Ariffaturizqy Al Khoiri, dan Erika Mei Rosalinda, tiga siswa SMA Muhammadiyah 1 Babat (SMA MUH1BA), Kabupaten Lamongan, yang menghadirkan inovasi dalam seonggok kotoran kambing.

Baterai yang lazim terdiri dari 3 unsur utama, yakni kutub negatif (katoda), kutub positif (anoda), dan benda padat ataupun cair yang bertindak sebagai zat elekrolit untuk memisahkan dua kutub tersebut, ternyata ditemukan kandungannya di dalam kotoran kambing.

Pada baterai kotoran kambing ini, memerlukan proses pembuatan yang tidak mudah, tetapi juga tidak singkat dan tidak menghasilkan zat buangan yang berbahaya bagi lingkungan. Karena menggunakan bahan alamiah pengganti logam dan magnesium dalam baterai.

“Proses awalnya kita ambil kotoran dan keringkan supaya menghilangkan baunya. Setelah itu kita hancurkan dan kita tambah NH4Cl (Amonium klorida) dengan polaritas 0,5 persen,” kata Anisa.

“Kemudian kita aduk dan kita campur,” sambungnya. Tabung-tabung kecil dari pipa PVC itupun diisi dengan larutan kotoran kambing yang telah dihaluskan dengan larutan NH4Cl. “NH4Cl sifatnya melarutkan menjadi bentuk pasta dan mengawetkan menjadi cair,” terangnya. Barisan tabung itupun disusun saling berhubungan antara satu dengan lainnya dalam rangkaian katoda dan anoda. “Kita masukkan rangkaian anoda dan katoda,” ucap Arif menimpali.

Setelah rangkaian telah rampung dikerjakan, selanjutnya dihubungkan dengan prototipe rumah dengan deretan lampu-lampu kecil. “Kita aplikasi ke prototipe yang ada tadi,” sambung Anisa.

Akan menjadi pertanyaan, kotoran kambing bisa diubah menjadi baterai dan bisa mengalirkan listrik? Ada dua alasan. Pertama, dalam penelitian mereka menunjukkan bahwa kotoran kambing mengandung protein yang bisa masuk ke dalam elektrolit. Dan menjadi sifat yang diperlukan untuk pembuatan baterai.

Yang kedua, kotoran kambing mengandung banyak sekali unsur hara seperti NPK atau elektrolit, dua hal itulah sambung Anisa yang dapat diubah menjadi baterai. “Kita lihat kambing sendiri hewan rumanensia, tidak 100 persen habis makanannya di dalam perutnya, jadi masih menyisakan rumput dan tanah yang masih tersisa,” bebernya.

Pemilihan kotoran yang telah difermentasi dengan kotoran yang belum difermentasi juga cukup berpengaruh. “Terfermentasi sudah diawetkan 3-4 hari maka kandungan asam semakin tinggi, yang belum tidak sekuat elektrolit yang terfermentasi, perbandingannya 1:3,” tandasnya.

Menurut Anisa, baterai yang biasa digunakan masyarakat Indonesia untuk keperluan alat-alat elektronik, menyimpan kandungan yang berbahaya. “Baterai umumnya ada magnesium, dan logam berat,” . Anisa menjelaskan, logam berat dan magnesium tersebut akan berdampak buruk bagi lingkungan, bahkan sampai mempengaruhi kesehatan penggunanya. Ketiganya berhasil menciptakan baterai alternatif dengan bahan dasar dari kotoran kambing.

“Kelebihannya tidak memiliki dampak lingkungan, jika habis bisa diisi ulang,” tandas mereka.
Maka tidak salah, jika prestasi yang diukir ketiganya membuat bangga pihak sekolah. “Ini prestasi besar dan sudah menjadi tradisi, selalu diukir oleh pembina, siswa di even yang ada, baik nasional dan internasional,” ucap Kepala SMA MUH1BA Nurul Huda.

Ia pun mendoakan, ketiga siswa berprestasi tersebut bisa berjaya masa depannya. “Semoga jadi prestasi berkelanjutan selama itu pula, kedepan presrasi akan semakin memuncak,” katanya yang diamini oleh Anisa.

Anisa dan dua rekannya yang masih duduk di kelas 11 berjanji untuk mengembangkan karyanya tersebut. “Kita pasti akan mengembangkan, agar lebih maksimal dan optimal arus listriknya,” pungkasnya. (SP/TI)