Setya Novanto Mundur, Din: Satu Episode Drama Senayan Berakhir, Jangan Terulang

Mundurnya Setya Novanto dari Ketua DPR mendapat tanggapan yang beragam dari berbagai pihak, salah satunya dari Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin. Din mengatakan langkah yang diambil Novanto itu mengakhiri satu episode drama di DPR.

“Ini satu episode drama Senayan sudah berakhir harus diambil pelajaran, jangan sampai itu terulang,” kata Din usai menghadiri acara diskusi yang digelar oleh Center for Dialogue and Cooperation among Civilisation di kantor CDCC, Jalan Kemiri Nomor 24, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/12/2015).

Menurut Din, pelajaran yang bisa diambil dari mundurnya Novanto adalah tentang pentingnya menerapkan etika bagi pejabat jika memang mereka melakukan kesalahan. Mereka harus mau mengakui dan bertanggung jawab atas apa yang sudah dilakukannya. Sebab menurutnya di Indonesia yang terjadi selama ini justru sebaliknya, pejabat yang bersalah tetap berusaha membela diri dan tak mengakui kesalahannya.

“Pejabat dan elite politik bisa menampilkan satu sikap jujur, amanah, tidak arogan, berbesar diri serta siap mundur dari jabatan publik apabila melanggar nilai-nilai etika, hukum dan perundang-undangan. Ini kan tradisi baru dan ini yang harus diperhatikan untuk anggota dewan ke depannya,” jelas mantan Ketum PP Muhammadiyah ini.

Din mengatakan meskipun terlambat, namun akhirnya Novanto mau mundur karena desakan publik. Dia berharap kejadian ini tidak terulang lagi dan bisa menjadi pelajaran. Din juga berpesan agar para pejabat publik tidak melakukan pertemuan di luar kewenangannya.

“Anggota DPR sejatinya adalah kepercayaan rakyat , yang sekarang tampil itu bukan sebagai kepercayaan rakyat tapi sebagai delegate atau utusan yang ketika sudah memimpin tidak bertanggung jawab, ya sudah habis itu. Ini sekali lagi harus diperhatikan,” ucap Din.(sp)