Gambia Deklarasikan Diri Sebagai Negara Republik Islam

sangpencerah.id – Presiden Gambia Yahya Jammeh mendeklarasikan negara dengan mayoritas Muslim yang dipimpinnya sebagai republik Islam, dengan mengatakan langkah tersebut dilakukan untuk memutuskan ikatan dengan masa kolonial.

Jammeh mengatakan kepada TV pemerintah bahwa proklamasi tersebut sejalan dengan “nilai-nilai identitas religius” Gambia.

Dia menambahkan tidak ada aturan dalam berpakaian yang akan diterapkan dan warga negara yang menganut agama selain Islam diijinkan menjalankan agamanya secara bebas.

Sekitar 90% warga Gambia menganut Islam. Bekas wilayah kolonial Inggris ini bersandar pada sektor wisata.

Bagaimanapun, belakangan ini hubungan Gambia dengan negara Barat memburuk.

Uni Eropa sementara menarik bantuan dana untuk Gambia pada tahun lalu karena catatan HAM yang buruk.

Jammeh telah menjadi presiden di negara kecil Afrika Barat ini selama 21 tahun.

“Karena Muslim merupakan mayoritas di negara ini, Gambia tidak dapat meneruskan warisa kolonial,” jelas Jammeh kepada TV pemerintah, menjelaskan keputusannya untuk mengubah negara yang dipimpinnya menjadi republik Islam.

Negara republik Islam lain yaitu Iran, Pakistan dan di Afrika, Mauritania.

Jammeh menarik Gambia dari perkumpulan negara persemakmuran pada 2013, dan menyebut organisasi itu merupakan bentuk neo-kolonial.(dtk/sp)