Analisa Penentuan 1 Muharram 1437 H, Menurut Pemerintah, Muhammadiyah dan Persis

oleh : Adi Damanhuri
Untuk Jakarta Pusat (6°11’8″ S, 106°49’46” T) Data Astronomis dari Aplikasi AHC 2.2.1 (By Abdurro’uf) Ijtima’ akhir Dzulhijjah 1436 H akan terjadi pada 13 Oktober Pkl. 7:5:49 WIB, dan pada saat Matahari tenggelam (17:45:45 WIB) Altitude Bulan 3,47° Sedangkan(Elongasi=4,37°, Azimuth=262,88°, Lag Time = 0:24:44 dan Umur Hilal 10:39:56)
Sedangkan data Astronomis menurut Aplikasi Accuret Time 5.3 (By Mohammad Odeh) Ijtima’ Akhir Dzulhijjah 1436 H Terjadi Pkl. 7:06 WIB (Geosentris) dan Pkl. 5:21 WIB (Toposentris), beda Altitude Bulan-Matari=4,4°(Toposentris), Elonngasi=4°23’09” (Toposentris).
Dengan syarat bulan baru yang dipedomani oleh PERSIS yaitu :
a. Tinggi antara Bulan dan Matahari minimal 4°, dan 
b. Jarak busur antara Bulan dan Matahari (Elongasi) minimal 6°.

Dengan kondisi seperti ini maka, selepas Maghrib pada 13 Oktober 2015 berdasarkan sistem Kalender Hijriyah dengan Kriteria Wujudul Hilal yang dipedomani oleh Muhammadiyah dan Kriteria Imkanur Rukyat MABIMS telah memasuki 1 Muharram 1437 H, sedangkan menurut kriteria Kalender Hijriyah IR Indonesia yang dipedomani oleh PERSIS belum memenuhi kriteria, maka menurut kriteria IR 4-6,4 yang dipedomani PERSIS selepas maghrib pada tanggal 14 Oktober 2015 M baru memasuki tanggal 1 Muharram 1437 H.
Mengingat 1 Muharram atau yang sering dikenal dengan tahun baru Hijriyah akan ada hari libur (tanggal merah), maka kalender Hijriyah versi Muhammadiyah (yang berpedoman kriteria Wujudul Hilal) dan Kalender Hijriyah Pemerintah (yang berpedoman IR MABIMS) akan bertanggal merah pada 14 Oktober 2015 M, sedangkan kalender hijriyah versi PERSIS (yang berpedoman dengan IR 4-6,4) akan bertanggal merah 15 Oktober 2015 M.

Demikian informasi singkat ini, semoga bermanfaat !