Wamenlu Dukung Kiprah Pemuda Muhammadiyah di Pentas Global

Sangpencerah.com – Wakil Menteri Luar Negeri, AM Fachir, mendukung kiprah Pemuda Muhammadiyah di pentas internasional. Karena salah satu tugas dan fungsi Kemenlu adalah menyukseskan setiap misi warga negara di Indonesia ketika berada di negeri orang.
“Kami dan perwakilan di luar negeri juga punya misi yang sama. Karena kewajiban kami (menyukseskan) agar misi (WNI di luar negeri) berhasil,” jelas Fachir saat menerima Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak di kantornya, Jakarta (Jumat, 18/9).
Dia menyampaikan itu setelah mendengar penjelasan bahwa sejumlah kader Pemuda Muhammadiyah aktif terlibat interfaith dialogue di pentang global. Terlebih Dahnil saat ini juga menjabat Presiden Religion for Peace Asia and Pacific Youth Interfaith Network.
Apalagi, sambung Fachir, Indonesia negara paling aktif mengkampanyekan dialog antaragama. Hal itu dilakukan untuk mengubah persepsi Barat tentang Islam. “Kita tunjukkan Islam, demokrasi dan modernitas bisa tampil. Saat bersamaan, kita juga tampilkan local wisdom kita,” ucapnya.
Selain itu mantan Dubes Mesir dan Arab Saudi juga mendukung program berjamaah anti korupsi yang digawangi Pemuda Muhammadiyah.  “Saya sependapat dengan langkah atau kampanye untuk memberikan pendidikan dari sekolah terendah sampai ke perguruan tinggi bahkan sampai terjun ke masyarakat,” tandasnya.
Turut hadir bersama Dahnil sejumlah pengurus Pemuda Muhammadiyah lainnya, antara lain Muhammad Fakhrudin (Ketua bidang Luar Negeri) dan Sedek Bahta (Sekretaris bidang Luar Negeri). Sementara Fachir didampingi Direktur Diplomasi Publik Kemenlu, Al Busyra Basnur. 
Dalam kesempatan tersebut, Fakhruddin menjelaskan pihaknya berusaha meningkatkan dan memperluas jangkauan dakwah, tidak hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri. Sementara untuk dalam negeri, salah satu program utama Pemuda Muhammadiyah adalah kampanye antikorupsi.
“Kampanye antikorupsi bagi Pemuda Muhammadiyah bukan sekedar wacana. Pemuda Muhammadiyah sudah membentuk Madrasah Antikorupsi. Sekarang angkatan pertama sudah berjalan di Banten, Bangka Belitong, dan Surabaya,” tandasnya. (sp/rmol)