Organisasi : “Apa Salahku?” , Menyangkal Kelompok yang ANTI Organisasi

Perkenalkan, namaku organisasi. Aku berasal dari kata organ, yang ditambah dengan imbuhan Inggris “ization” sehingga menjadi organization. Diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi organisasi, yang berarti pengorganan. Pernah dengar kata organ? Tentu yang dimaksud organ disini bukan alat musik, itu organ tunggal. Organ itu artinya bagian, kita mengenal istilah organ tubuh yang berarti bagian tubuh. Ada organ tubuh yang bertugas mengkoordinasikan semua organ lain, yakni otak. Ada yang bertugas memompa darah, yaitu jantung. Ada yang bertugas menggerakkan tubuh, yaitu otot. Ada yang bertugas menopang tubuh, yaitu tulang. Ada yang bertugas membungkus tulang, yaitu daging. Organ-organ tubuh ini membentuk sistem organ. Ada Organ pernafasan, pencernaan dll. Sistem-sistem organ ini membentuk satu orang manusia yang utuh. Untuk lebih lengkapnya silahkan buka buku pelajaran biologi masing-masing.
Satu orang manusia merupakan organisasi yang luar biasa dari organ-organ tubuh dan sistem organ. Berkat organisasi tubuh tersebut seorang manusia dapat melakukan macam-macam aktifitas. Bisa makan, tidur, berjalan, berfikir, melihat, mendengar dll. Satu saja organ tubuhku sakit, maka seluruh organ akan terkena dampaknya. Misalnya saat gigi sakit, maka seluruh organ diistirahatkan dari aktifitas, karena beraktifitas saat gigi sakit itu tidak menyenangkan.
Dalam hidupnya manusia mempunyai keinginan dan kebutuhan yang banyak. Keinginan dan kebutuhan tersebut ada yang dapat dipenuhi sendiri. Misalnya jika ingin mandi, maka kita bisa membersihkan badan sendiri. Jika ingin makan maka kita bisa melakukannya sendiri. Namun ada keinginan dan kebutuhan yang tidak bisa kita lakukan sendiri. Saat kita mau mandi kita perlu sabun, apa kita bisa membuat sabun sendiri? Tidak. Yang membuat sabun adalah gagasan ilmuwan yang diwujudkan oleh pabrik sabun. Kita mau makan perlu nasi, nasi berasal dari beras. Apakah kita bisa membuat beras sendiri? Tidak, yang bisa membuatnya adalah petani. Artinya pasti kita membutuhkan orang lain dalam hidup kita.
Kebutuhan kita terhadap orang lain inilah yang pada akhirnya melahirkan benih-benih organisasi dalam artian yang lebih luas. Kalau di awal aku mengilustrasikan organisasi dengan kerja organ tubuh, maka kali ini organisasi adalah sekumpulan manusia. Ya, organisasi adalah sekumpulan manusia menjadi bagai satu tubuh, Ada yang menjadi otaknya, ini biasanya disebut kepala, ketua, pemimpin dll. Otak ini tugasnya mengkoordinasikan seluruh badan. Badan ini dalam organisasi yakni staf, yang mempunyai fungsi masing-masing. Dari mulai fungsi mengurus administrasi, turun ke lapangan, bahkan sampai menyiapkan konsumsi.
Kenapa mesti organisasi? Tentu sesuatu yang dikerjakan oleh sebuah organisasi efeknya akan lebih besar daripada yang dikerjakan oleh individu. Inilah mengapa dimanapun kita bekerja 99% kita akan berinteraksi dengan organisasi. Jadi guru akan berorganisasi, ada kepsek, wakil kepsek, bagian kesiswaan, tata usaha, keuangan dll. Jadi birokrat akan berhubungan dengan organisasi, ada kepala dinas, staf, dll. Jadi pengusaha akan berhubungan dengan organisasi, ada dewan komisaris, direktur, CEO, staff, buruh dll. Jadi apa sih hari ini yang tidak berhubungan dengan organisasi?
Beberapa waktu yang lalu aku sangat kaget, ada sekelompok orang yang mengharamkanku. Aku bertanya pada diri sendiri, apa salahku sehingga aku diharamkan? Mereka bilang aku menyebabkan perpecahan umat, sehingga umat tidak boleh menggunakanku untuk berjuang. Aku sedih dituduh begitu, entah aku yang kurang faham atau mereka yang kurang faham? Mudah-mudahan ini hanya salah faham.
Sepengetahuanku sejak awal nabi Muhammad sudah berorganisasi. Saat di Mekkah nabi Muhammadi dikelilingi oleh sahabat-sahabat setia. Dalam bahasa modern bukankah itu sebuah tim? Lalu nabi tidak selalu melakukan segala sesuatu sendirian, kadang-kadang beliau mendelegasikan kepada sahabatnya, bukankah itu kerja organisasi? Saat di Madinah beliau menyusun sebuah perjanjian yang dinamakan dengan piagam madinah, bukankah itu sebuah konstitusi dalam sebuah negara atau semacam AD/ART dalam sebuah organisasi? Kalau menurutku sih Nabi Muhammad itu organisatoris banget. Walau beliau seorang nabi yang dikaruniai banyak kelebihan oleh Allah, namun beliau senantiasa melibatkan timnya dalam menyelesaikan pekerjaannya. Jadi alih-alih haram menurutku berorganisasi itu sunnah, karena nabi sendiri melakukannya.
Lalu kita lihat zaman khilafah pasca nabi, saat kekuasaan Islam meluas ke belahan bumi. Misalnya saat dinasti umayyah, pusat pemerintahan ada di Damaskus. Namun khalifah tidak melakukan semuanya sendiri, tapi menunjuk gubernur bagi setiap provinsi. Apakah itu bukan organisasi? Dalam kekhalifahan pun ada departemen-departemen yang disebut diiwaan, bukankah itu organisasi? Melihat fakta-fakta di atas aku jujur bingung di mana sih haramnya organisasi? Mengingat nabi dan generasi salaful ummah pun berorganisasi.
Sebenarnya kalau terjadi perpecahan umat, itu bukan salahku. Aku hanya alat untuk mempermudah kerja kalian, kenapa kalian tuduh aku biang kerok perpecahan? Aku punya teman, namanya ideologi, nah aku fikir sebenarnya dialah biang kerok perpecahan di antara kalian, bukan aku. Jika aku adalah sebuah sistem, maka kawanku ideologi adalah ruh yang membuatku bekerja. Aku sering bersama dengan kawanku ideologi, karena tanpa kawanku gerakku akan tanpa arah. Namun ada juga sekelompok orang yang tidak berorganisasi namun tetap punya ideologi, yang ini disebut komunitas.
Ideologi ini punya catatan yang kurang menyenangkan sepanjang sejarahnya. Pasca wafat nabi, terjadi konflik politik, lalu lahirlah kawanku dari rahmi konflik politik. Ada 3 ideologi yang lahir yakni syiah, khawarij dan muawiyah. Lalu ada sahabat-sahabat nabi yang tidak mau terlibat konflik politik ini, mereka lalu membentuk sebuah komunitas yang disebut ahlu sunnah wal jamaah. Ahlu sunnah wal jamaah ini mencapai puncak kekuatannya zaman imam asy’ari dan al ghazali. Ortodoksi ahlu sunnah wal jamaah berhasil mengalahkan rasionalisme filsafat yaitu Ibnu Sina dkk.
Beberapa waktu kemudian dari kalangan hanbali muncul Ibnu Taimiyah yang menggoncangkan ortodoksi aswaja. Ibnu Taimiyah menyeru untuk mengembangkan kembali intelektualisme berbasis pada al quran dan sunnah. Pasca Ibnu Taimiyah muncul Muhammad bin Abdul Wahhab yang meradikalisasi gagasan-gagasan purifikasi Ibnu Taimiyah. Gagasan-gagasan Muhammad bin Abdul Wahhab kemudian direalisasikan oleh keluarga Ibnu Saud yang berhasil merebut kekuasaan di daerah hijaz saat Turki Usmani runtuh.
Gelombang modernisme barat pun datang dan muncul intelektual yang meresponnya yaitu Jamaludin Al Afghani, Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha. Gelombang modernisme barat berhasil meruntuhkan khilafah usmani. Hal ini membuat murid-murid Muhammad Abduh terbagi dua, ada aliran kiri yang sekuler seperti Al Abdur Raziq, ada aliran kanan yang Islamis seperti Hasan Al Banna, Taqiyuddin An Nabhani dan Abul A’la Al Maududi. Anak-anak ideologis Ali Abdur Raziq menyemaikan pemikiran-pemikiran liberal dalam Islam. Sementara Hasan Al Banna mendirikan ikhwanul muslimin, Taqiyuddin An Nabhani mendirikan hizbut tahrir dua organisasi yang menginginkan kembali tegaknya khilafah.
DI Indonesia pun tidak mau ketinggalan, KH. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Kauman. KH. Hasyim Asy’ari mendirikan Nahdatul Ulama di Jombang. HOS Cokroaminoto mendirikan Syarikat Islam di Surabaya.
Itulah sekilas cerita tentang kawanku ideologi, seru kan? Ternyata walau satu agama yaitu Islam, namun ideologi gerakannya berbeda-beda. Inilah yang mungkin menyebabkan perpecahan atau taashub, bukan salahku. Sekali lagi aku hanyalah alat yang digunakan ideologi ini untuk meraih tujuannya. Jadi sekali lagi plis, jangan haramkan aku. Tapi coba kalian instrospeksi, kalian ini sekalipun tidak berorganisasi bahkan mengharamkan organisasi pasti kalian punya ideologi kan? Tidak jarang kalian mengklaim ideologi kalian yang paling Islami dan selain kalian salah semua, nah itulah sebab perpecahan, bukan aku!