Ternyata Ibadahnya Orang Mesir Mirip Dengan Muhammadiyah

oleh : Ust.Wahyudi Abdurrahim, Lc 
( PCIM Mesir )
 
Masyarakat Mesir secara fikih umumnya bermadzhab syafii dan secara akidah bermadzhab Asyari. Jadi antara masyarakat Mesir dengan Indonesia, dari sisi ini tidak banyak perbedaan. Muslim Indonesia secara fikih juga mayoritas bermadzhab Syafi dan secara kalam bermadzhab Asyari.
Namun jika dilihat dari sisi cara peribadatan, serasa berbeda. Peribadatan masyarakat Mesir, mirip-mirip dengan peribadatannya warga Muhammadiyah. Ini bisa dilihat dari beberapa contoh:
1. Shalat tarawih umumnya hanya 8 rekaat dan 3 salam. Memang ada beberapa masjid yang shalat lebih dari 23 rekaat, namun sangat jarang.
2. Setelah salam, dan kemudian akan shalat tarawih selanjutnya, tidak ada bacaan shalawat. Mereka salam, langsung berdiri untuk melaksanakan shalat tarawih selanjutnya. Kecuali di rekaat keempat, biasanya istirahat sejenak diselingi dengan kultum. Namun bakda kultum tidak ada bacaan shalawat untuk keudian dilanjutkan shalat tarawih selanjutnya.
3. Selepas shalat tarawih tidak ada dzikir jamaah.
4. Shalat Jumat dengan satu kali adzan.
5. Antara adzan dan iqamah tidak ada syair puji-pujian.
6. Bakda shalat tidak ada zhikir jamaah.
7. Shalat Ied banyak dilaksanakan di lapangan.
Jadi, meski kita berada di tengah-tenga kalam Asyari dan fikih Syafii, ternyata nuansa Muhammadiyahnya kental.