Sejarah Baru, Jika Haedar Nasher Jadi Ketum Muhammadiyah


Jakarta – Sebanyak 13 anggota PP Muhammadiyah sudah terpilih dalam penghitungan suara di Muktamar ke-47 yang digelar panitia pemilihan pada Rabu (5/8).
“Selamat kepada keluarga besar Muhammadiyah yang sudah berhasil menjalani proses pemilihan calon formatur dan perhitungan suara secara tertib dan demokratis. Ini salah satu sumbangsih Muhammadiyah dalam memperkuat budaya berdemokrasi di kalangan masyarakat sipil,” ujar Direktur Eksekutif MAARIF Institute Fajar Riza Ul Haq dalam keterangannya, Kamis (6/8/2015).
Fajar Riza mengatakan, sesuai konvensi yang berlaku di Muhammadiyah, Haedar Nashir yang mendapat suara terbanyak dalam pemilihan akan mendapat kesempatan pertama untuk menyatakan siap atau tidak menerima amanah ketua umum. 
“Akan menjadi sejarah baru jika ia bersedia melanjutkan kepemimpinan Muhammadiyah pasca Din Syamsuddin. Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini akan menjadi ketua umum Muhammadiyah pertama yang berasal dari Jawa Barat,” papar Fajar Riza.
Dalam sejarah perkembangan Muhammadiyah, ketua umum menurutnya selalu berasal dari daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Barat kecuali Din Syamsuddin dari Sumbawa Besar. 
“Tentu ini semakin menghidupkan napas keindonesiaan dalam bermuhammadiyah, tumbuh kuat di dalam kebhinekaan etnis dan budaya. Kesadaran organisasi melampaui fanatisme etnisitas ini meneguhkan budaya modern dan meritokrasi dalam kultur organisasi Muhammadiyah,” sambung dia.
Dia berharap kepemimpinan Haedar nantinya bisa melanjutkan rintisan Din yang membuat Muhammadiyah mendunia dan mengembangkan proyek Islam berkemajuan pada ranah kebangsaan. 
“Organisasi ini harus terus mentransformasikan komitmennya sebagai gerakan pencerahan dan tenda bangsa, terlebih sosok Haedar dikenal sebagai ideolog organisasi yang sangat memahami ruh Muhammadiyah,” ujar Fajar Riza.
Komposisi formatur yang cukup ideal disebut memberikan optimisme sebab kepemimpinan Muhammadiyah bersifat kolektif-kolegial. 
Keberadaan tokoh-tokoh baru dalam jajaran kepengurusan seperti Busyro Muqoddas (mantan Komisioner KPK), Hajriyanto Tohari (mantan Waka MPR), Muhadjir Effendy (Rektor Universitas Muhammadiyah Malang), Suyatno (Rektor Universitas UHAMKA) menambah kekuatan gerak organisasi.
Nama-nama lain yang kembali terpilih adalah Yunahar Ilyas, Dahlan Rais, Dadang Kahmad, Anwar Abbas, Syafiq Mufghni, dan Agung Danarto, dan Good Will. 
“Kepengurusan PP Muhammadiyah Periode 2015-2020 ini harus segera melakukan langkah-langkah strategis menata kelembagaan, diantaranya pembenahan kesekretariatan dan manajemen komunikasi publik yang selama ini kurang diperhatikan,” kata Fajar Riza. (sp/detik)