Petugas Toilet Kagum Melihat Tertibnya Ibu – Ibu Aisyiyah

“alhamdulillah, Ibu-ibunya tidak kacau ji . Kalau acara lain, biasanya ribut ki karena tidak sabar”.

Makassar – Pembukaan Muktamar 1 Abad ‘Aisyiyah menyisakan banyak cerita. Misalnya saja barisan ibu-ibu yang mengular antri masuk kedalam toilet portable dengan ukuran mini. Sebanyak dua toilet dikerumuni penggembira Muktamar yang terletak di bawah pohon besar Lapangan Karebosi. Ramli, penjaga toilet mini menjadi pahlawan bagi para peserta dan penggembira dalam acara pembukaan Muktamar.
Selayaknya portabel, toilet ini memang hanya menyediakan air seadanya. Ramli, sang petugas toilet menjelaskan, penampung air dalam toilet hanya berkapasitas 120 liter. Oleh karena itu, untuk ketersediaan air, harus beberapa kali ambil air. “Harus angkat air di dalam, jauh. Capek iya, tapi begitu mi tugas (begitulah tugas saya),” jelasnya.
Meski begitu, Ramli mengaku bersyukur karena Ibu-ibu yang mendominasi antrean dapat tertib, “alhamdulillah, Ibu-ibunya tidak kacau ji . Kalau acara lain, biasanya ribut ki karena tidak sabar”. Menurut Ramli, antrian menjadi panjang karena toilet tidak ditempatkan tersebar tetapi di satu titik. Ia mengaku senang dengan pekerjaannya karena bisa menolong orang. Dapat dibayangkan, apa jadinya jika toilet portabel tidak ada, atau Ramli, sang penjaga toilet yang harus mengangkat air jika volume air berkurang ini juga tidak ada. (aisyiyah.or.id/sp)