Penggembira Muktamar Muhammadiyah Beragama Nasrani Dari Papua

MAKASSAR – Frans Takanyuai STh di samping Kris Kobogo berkali-kali menyebut “Saya sangat bersyukur dan bangga bisa ikut muktamar” saat silaturahmi di redaksi Tribun, Selasa (4/8/2015) malam.
Frans mengaku sudah dua kali ikut muktamar, tapi baru kali ini menginjak Makassar. Dia ikut pertama kali saat Muktamar Satu Abad Muhammadiyah di Jogyakarta, 2010. Kris baru pertama kali ikut. “Saya sudah dua kali ikut. Rekan saya ini (Kris) baru pertama kali,” ujar Frans.
Frans dan Kris adalah dua penggembira Muktamar Ke-47 Muhammadiyah dari kaum Nasrani. Mereka diutus oleh Ketua Muhammadiyah Kepulauan Yapen, Papua, Adhan Arman Wollong.
Frans menjadi Guru Agama Nasrani di SMP Muhammadiyah Yapen sejak 2003, sementara Kris mulai mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di SMK Muhammadiyah Yapen.
“Dari 125 siswa di SMP Muhammadiyah Yapen, sebagian besar Nasrani,” kata Frans. Hal sama diungkapkan Kris. “Kami di SMK Muhammadiyah Yapen membina ratusan siswa, 90 persen di antaranya juga Nasrani. Kami bersyukur dan sangat berterima kasih kepada Pak Adhan karena memberi kesempatan kepada anak-anak kami untuk belajar di SMK Muhammadiyah,” kata Kris.
Kris dan Frans berharap PP Muhammadiyah mendatang lebih memperhatikan bangunan SMP dan SMK Muhammadiyah Yapen.
“Kami berharap Pimpinan Muhammadiyah yang terpilih nanti memperhatikan gedung sekolah kami agar bisa semakin bagus. Kalau bisa disamakanlah dengan gedung sekolah Muhammadiyah di Makassar agar umat Nasrani di Papua semakin bangga pada Muhammadiyah,” kata Frans diamini Kris.

Sebuah kisah yang kembali muncul di Muktamar bahwa Muhammadiyah benar -benar rahmat bagi semua tak terkecuali kepada kaum nasrani , sekolah muhammadiyah memberikan kesempatan anak -anak papua mengenyam pendidikan (sp/tribun)