Inilah Sholat Yang Diterima dan Ditolak

Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Akan datang suatu zaman dimana orang­-orang berkumpul di masjid untuk shalat berjamaah tetapi tidak seorang pun di antara mereka yang mukrnin.”

Sabda Rasulullah yang mulia di atas jelas menarik bagi kita. Akan muncul pertanyaan di benak kita, “Mengapa shalat yang mereka lakukan tidak dianggap sebagai tanda seorang mukmin? Dan mengapa orang yang melakukan shalat di masjid itu tidak dihitung sebagai mukmin?”

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan menunjukkan tanda-tanda seorang mukmin. Shalat bukan­lah tanda bahwa seseorang yang melakukannya dapat dise­but sebagai mukmin, tetapi ia merupakan tanda bahwa yang melakukannya adalah seorang Muslim. Oleh karena itu, tanda seorang mukmin ialah shalat ditambah dengan syarat yang lainnya, antara lain :

  1. Pertarna, barangsiapa yang beriman (mu’min) kepa Allah dan Hari Akhir, hendaknya dia menghormati tetangganya.
  2. Kedua, barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir hendaknya dia senang menyambungkan tali persaudaraan.
  3. Ketiga, barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir hendaknya dia berbicara yang benar; dan kalau tidak mampu berbicara dengan benar, maka lebih baik dia berdiam diri.
  4. Keempat, tidak dianggap sebagai orang beriman apabila seseorang tidur dalam keadaan kenyang, sementara para tetangganya kelaparan di sampingnya.

Firman Allah dalam sebuah Hadits Qudsi :
أِنَّمَااَتَّقَبَلُ الصَّلاَةَ مِمَّنْ تَوَاضَـعَ بِهَالِعُظْمَتِىْوَلَمْ يَسْتَطِلْ بِهَا عَلَىخَلْقِى وَلَمْ يَبِتْ مُصِرًّاعَلَى مَعْصِيَّتِى وَقَطَعَ النَّهَارَلِذِكْرِىْ وَرَحِمَالْمَسَاكِيـْنَ وَابْنَ السَّبِيْلَ وَالأَْرْمَلَةَ وَرَحِيْمَ الْمُصَابَ ذَلِكَ نُوْرُهُ كَنُوْرِالشَّمْسِ اَكْلأَُهُ بِعِزَّتِى وَاَسْتَحْفِظُهُ مَلاَءِكَتِىوَاَجْعَلُ لَهُ فِىالظُّلُمَاتِ نُوْرًاوَالْجَهَالَةِ عِلْمًا, مَثَلُهُ عَلَى خَلْقِ كَمَثَلِ الْفِرْدَوْسِ فِىالجَنَّةِ (سـيد سابق:اسلامنا
Sesungguhnya Aku hanya akan menerima shalat dari orang yang merendahkan diri dengan salatnya karena kebesaranKu (1), yang tidak menyombongkan diri karena makhlukKu (2), yang tidak mengulangi maksiat kepadaKu (3), yang mengisi sebagian siang dengan berdzikir kepadaKu (4), yang menyayangi orang miskin, orang dalam perjalanan, wanita yang ditinggal mati suaminya, dan mengasihi orang yang ditimpa musibah (5).

Cahayanya bagaikan cahaya matahari.Aku melindungi dia dengan kekuasaanKu. Aku perintahkan malaikat untuk menjaganya.Aku jadikan cahaya dalam kegelapannya.Aku berikan ilmu dalam ketidaktahuannya. Perumpamaanya dibandingkan dengan makhlukKu yang lain adalah seperti perumpamaan firdaus di syurga.

Rasulullah S.A.W telah bersabda bahwa : “10 orang shalatnya tidak diterima oleh Allah S.W.T, yaitu : 

  1. Seorang lelaki yang shalat sendirian tanpa membaca sesuatu.
  2. Seorang lelaki yang mengerjakan shalat tetapi tidak mengeluarkan zakat.
  3. Seorang lelaki yang menjadi imam, padahal orang yang menjadi makmum membencinya.
  4. Seorang lelaki yang melarikan diri.
  5. Seorang lelaki yang minum arak tanpa mau meninggalkannya (Taubat).
  6. Seorang perempuan yang suaminya marah kepadanya.
  7. Seorang perempuan yang mengerjakan shalat tanpa memakai tudung.
  8. Imam atau pemimpin yang sombong dan zalim menganiaya. 
  9. Seorang yang suka makan riba’.
  10. Seorang yang shalatnya tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan yang keji dan mungkar.” 

Sabda Rasulullah S.A.W yang artinya : “Barang siapa yang shalatnya itu tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan keji dan mungkar, maka sesungguhnya shalatnya itu hanya menambahkan kemurkaan Allah S.W.T dan jauh dari Allah.” 

Hassan r.a berkata : “Kalau shalatmu itu tidak dapat menahan kamu dari melakukan perbuatan mungkar dan keji, maka sesungguhnya kamu dianggap orang yang tidak mengerjakan shalat. Dan pada hari kiamat nanti shalatmu itu akan dilemparkan semula ke arah mukamu seperti satu bungkusan kain tebal yang buruk.” 

oleh: H.Untung Santosa
(Wakil Ketua PDM Gunungkidul)