8 Sikap Kader IMM yang Seharusnya Dimiliki Seorang Kader

http://4.bp.blogspot.com/-HfiTbEjlXv8/VdQvyRIwygI/AAAAAAAAAOE/jSTuxh_6r3c/s640/10968339_351930628340902_7372307828169378053_n.jpg

Manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini kita tak pernah lepas dari yang namanya hubungan dengan sang pencipta (habluminallah) dan hubungan dengan sesama makhluk hidup(habluminannas) Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian, karena sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan orang lain dalam memenuhi kebutuhan guna melanjutkan hidup.
Allah menciptakan dunia ini dengan beragam isi, mulai dari banyaknya suku bangsa, bahasa, budaya, laki-laki dan perempuan, sampai ada yang kaya dan ada miskin. Semuanya diciptakan dengan maksud tertentu dan tidak ada satupun kesia-sia didalamnya. Maka dari itu sebenarnya bahwa habluminallah dan hablumminannas itu saling terkait satu sama lainnya.
Begitu juga dengan kehidupan berorganisasi, karena organisasi sejatinya merupakan sekelompok orang yang berkumpul dan memiliki tujuan yang sama. Artiannya kesamaan tujuan menegaskan kalau manusia akan mudah mencapai itu semua dengan cara bekerjasama, menyatukan visi misi. IMM sebagai kaum muda Muhammadiyah sekaligus penerus cita-cita KH. Ahmad Dahlan mempunyai tanggung jawab besar dalam proses kehidupan bermasyarakat.
Kader IMM harus memiliki sikap yang menjadi contoh bagi rekan-rekan mahasiswa lainnya. Slogan anggun dalam moral unggul dalam intelektual harus diejawantahkan dalam kehidupan bermasyarakat. Moral yang anggun dalam bertutur dan berinteraksi terhadap orang lain ditunjukkan secara baik. Sedangkan unggul dalam intelektual mengartikan bahwa kader IMM mampu berprestasi secara akademisi. Karena memang tujuan utamanya berkuliah adalah untuk mencari ilmu, sedangkan organisasi menjadi jembatannya untuk mencapai jalan kesuksesan di masa depan.
Begitupun dengan kehidupannya sehari-hari, ada beberapa sikap yang menurut penulis harus ada dalam diri setiap kader IMM sebagai bentuk aplikasi dari membumikan sikap yang anggun dalam moral unggul dalam intelektual. Yaitu :
1.      Berperilaku Jujur
Kejujuran bermakna dapat dan berani menyatakan bahwa yang salah itu salah dan yang benar tetaplah suatu kebenaran. Kejujuran mendorong terbentuknya pribadi yang kuat dan membangkitkan kesadaran akan yang hak dan yang batil. Sikap jujur ini sangat disenangi oleh siapapun, ketika berani bersikap jujur maka akan membangkitkan kepercayaan dari seseorang.
2.      Berperilaku Rendah Hati
Rendah hati bermakna kesadaran akan keterbatasan kemampuan diri, jauh dari kesempurnaan dan terhindar dari setiap bentuk keangkuhan diri. Rendah hati akan mendorong tumbuhnya sikap realistis dalam menyikapi setiap permasalahan yang timbul. Mau membuka diri untuk terus belajar menghargai pendapat orang lain, menumbuh kembangkan sikap tenggang rasa, serta mewujudkan kesederhanaan, penuh rasa syukur dan ikhlas didalam mengemban amanah.
3.      Menjunjung Tinggi Harga Diri
Harga diri bermakna bahwa pada diri manusia melekat martabat dan kehormatan yang harus dipertahankan dan dijunjung tinggi oleh setiap orang. Prinsip menjunjung tinggi harga diri akan mendorong dan membentuj pribadi yang kuat dan tangguh, sehingga terbentuk pribadi yang senantiasa menjaga kehormatan kehormatan diri sendiri serta orang lain.
4.      Berusaha Adil
Adil bermakna menempatkan sesuatu pada tempatnya dan memberikan yang memang menjadi haknya, yang didasarkan pada suatu prinsip bahwa semua orang adalah sama tanpa membeda-bedakannya. Tuntutan yang paling mendasar dari suatu keadilan adalah memberikan perlakuan dan memberi kesempatan yang sama ( equality and fairness )terhadap setiap orang.
5.      Perilaku Arif Dan Bijaksana
Arif dan bijaksana bermakna mampu bertindak sesuai dengan norma-norma yang hidup didalam masyarakat baik norma-norma hukum, norma keagamaan, kebiasaan, maupun kesusilaan dengan memperhatikan situasi dan kondisi, serta mampu memperhitungkan akibat dari tindakan yang diambil. Perilaku yang arif dan bijaksana mendorong terbentuknya pribadi yang berwawasan luas, mempunyai tenggang rasa yang tinggi, bersikap hati-hati, sabar dan santu.
6.      Bersikap Mandiri Dan Berani
Kader IMM harus mampu bertindak sendiri tanpa harus takut kehilangan sesuatu dari keputusan yang diambil. Sikap yang mandiri mendorong kader untuk mampu berpegang teguh pada prinsip dan keyakinan atas kebenaran sesuai tuntutan moral.
7.      Integritas Tinggi
Integritas bermakna sikap dankepribadian yang utuh, berwibawa, jujur dan tidak tergoyahkan. Integritas tinggi pada hakekatnya terwujud pada sikap setia dan tangguh berpegang pada nilai-nilai atau norma yang berlaku didalam ikatan. Integritas yang tinggi akan mendorong terbentuknya pribadi yang berani menolak intervensi dari mana saja, dengan mengedepankan tuntunan hati nurani untuk menegakkan kebenaran dan keadilan serta selalu berusaha melakukan tugas yang diemban dengan cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan terbaik.
8.      Bertanggung Jawab
Bertangggung jawab artinya kesediaan melakukan dengan sebaik mungkin sesuatu yang menjadi wewenang dan tugasnya, serta memiliki keberanian untuk menanggung segala akibat atas segala yang dibuat.
Di dunia akademisi kita semua berharap dapat terwujudnya sarjana muslim yang berakhlak mulia, cakap, percaya diri dan berdaya guna bagi masyarakat dan mendapatkan Ridho dari Allah SWT. Memajukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, serta keterampilan untuk pembangunan masyarakat bangsa yang berkemajuan berdasarkan ajaran Islam yaitu Alquran dan sunnah serta didukung oleh dasar negara seperti pancasila dan UUD 1945.
Kader IMM diharapkan mampu memformulasikan nilai-nilai tauhid dan moralitas sesuai dengan ajaran agama, mengimplementasikan nilai-nilai kemanusiaan di tengah masyarakat, serta memiliki kemampuan untuk mengaktualisasikan dirinya, berfikir mandiri, cakap dalam pemahaman Islam, serta beramal secara profesional sesuai dengan basis ilmu yang dimiliki.
 Seperti contoh seorang hakim yang berasal dari kader fakultas hukum, didalam pekerjaannya Ia harus mampu memberikan peranan kepada masyarakat, bertanggung jawab menegakkan hukum yang adil agar dapat dirasakan oleh masyarakat. Ataupun kader dokter yang berasal dari fakultas kedokteran mampu memberikan peranannya di bidang kesehatan bagi masyarakat.
Sebagai bukti nyata dalam usahanya mewujudkan cita-cita Muhammadiyah, kader IMM mestilah banyak belajar dari sejarah perjuangan KH. Ahmad Dahlan pada periode awal berdirinya Muhammadiyah. Kepedulian terhadap sosial kondisi masyarakat yang pada saat itu hidup dalam kemiskinan dan kebodohan serta banyaknya ajaran menyimpang yang menghasilkan takhayul. bid’ah dan kurafat membuat Kyai Dahlan untuk berani bertindak membuat suatu perubahan besar yang tujuannya mengubah suatu keadaan berdasarkan isi Alquran dalam surah Al-maun.
Pergerakan kemasyarakatan tidaklah hanya ditujukan dengan langsung terjun ke masyarakat, tapi juga dapat dilakukan dengan cara intelektual seperti memberikan pemikiran-pemikiran melalui berbagai forum atau tulisan bertujuan menggugah siapapun yang membacanya merasa terpanggil untuk melakkukan suatu perubahan yang lebih baik.
Membumikan sikap untuk tidak terlalu ekslusif yang menghasilkan karakter manusia hedonis perlu kita bangun sedari sekarang seperti slogan yang tertanam dalam setiap diri kader yaitu anggun dalam moral unggul dalam intelektual. Jika dalam kehidupan sehari-hari beberapa hal kecil ini dapat kita laksanakan, niscaya masyarakat akan mengenal kader IMM sebagai pribadi yang dapat diandalkan dan menjadi kebanggaan dalam mewujudkan cita-cita Muhammadiyah di dunia akademisi.



Aulia Asmul Fauzi

Ketua Umum Pimpinan Komisariat IMM Fakultas Hukum UMSU