7 Mantan Kader IMM Duduk di Jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah


SangPencerah.com – Meski telah terlewat tepat satu hari dari momen bulan dzulqa’dah, tetapi kesempatan silaturrahim tetap harus berjalan. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh DPD IMM DIY bersama perwakilan dari masing-masing pimpinan cabang IMM se –DIY pada 1 Rabiul awal 1436 H untuk saling berbagi rasa, karsa, dan karya dengan para pioneer dan penggerak IMM di masa awal berdirinya. Kegiatan ini diselenggarakan di kediaman kakanda Agus Syamsudin yang pernah mengabdikan diri di jajaran DPP IMM. Kader dan alumni dipertemukan dengan tokoh besar dan berjasa dalam sejarah perjuangan organisasi otonom mahasiswa Muhammadiyah ini. Beliau adalah Bapak Rosyad Sholeh, Buya Yunahar Ilyas, Bapak Anhar Anshori, dan Bunda Elida Djasman isteri dari Almarhun Bapak Djasman Al-Kindi. Pertemuan ini juga disaksikan langsung oleh Ketua MPK PP Muhammadiyah, Bapak Asep Purnama Bachtiar yang memberikan sambutan sekaligus diharapkan dapat menindaklanjuti aspirasi baik dari para pendiri, alumni, maupun kader IMM sendiri.
Meski dalam waktu yang singkat sehingga tidak banyak nasehat yang disampaikan oleh tokoh besar Muhammadiyah ini, namun Buya Rosyad Sholeh dengan semangatnya menegaskan kembali bahwa IMM adalah gerakan berbasis masyarakat yang lahir dari pengajian khusus mahasiswa dan diharapakan dapat terus berkarya untuk kesejahteraan masyarakat. Perjuangan dan pengabdian ortom mahasiwa harus berkesinambungan dan berkelanjutan sebagaiamana telah diteladankan oleh 7 orang kader IMM yang dengan istiqomah menggembirakan Muhammadiyah dan kini duduk dalam jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Merekalah Buya Yunahar Ilyas (DPD IMM Sumatra Barat), Bapak Abdul Mu’ti (DPD IMM Jawa Tengah), Bapak Dahlan Rais (DPD IMM Jawa Tengah), Bapak Anwar Abbas (DPP IMM), dan Bapak Suyatno (DPD IMM DKI Jakarta), Bapak Agung Danarto (PK IMM UIN Sunan Kalijaga), dan Bapak Dadang Khamad (PK IMM UIN Bandung).

Kader IMM juga harus dapat membuktikan dirinya dan melanjutkan perjuangannya di kancah perjuangan Muhammadiyah selepas pengabdiannya di IMM. Jangan sampai menjadi kader biren (bar rabi leren) yang artinya selepas menikah kemudian berhenti sebgaimana yang disampaikan oleh Buya Anhar Anshari, kader perantauan dari tanah Medan yang mengawali perjuangannya di IMM Jogjakarta. Perjuangan dalam kebaikan haruslah berkesinambungan dimulai dari sekarang untuk Indonesia berkemajuan sebagaimana disebutkan dalan AL-Qur’an Surat Ali Imran ayat 104, yad’uuna ilal khair (mengajak kepada kebaikan) yang menggunakan fi’il mudhari’ bermakna kini (zamanul khal), masa depan (zamaanul mustaqbal), dan terus menerus (zamaanul istimraar). Beliau menambahkan bahwa intrik politik akan selalu ada dan dibutuhkan, akan tetapi IMM sebagai pergerakan mahasiswa jangan sampai terjebak atau bahkan menyimpang dari tujuannya berdiri yang mengacu pada triloginya yakni Religius, Intelektual, dan Humanis. “Jangan sampai IMM menjadi korban politik!”, tegas beliau.  
Disinggung pula “persoalan” kelahiran IMM yang kemudian diberikan bukti otentik yang dibawa oleh Bunda Elida Djasman. Sebuah dokumen foto dan tulisan tangan Presiden Soekarno berisi sebuah restu atas berdirinya IMM. Dokumen tersebut sekaligus menguatkan dan menekankan bahwa IMM beridir tidaklah lain karena tiga alasan yakni kebutuhan untuk mempersiapkan perjuangan muhammadiyah, wadah kelanjutan pelajar muhammadiyah, dan mewadahi mahasiswa muhammadiyah di seluruh perguruan tinggi.
 
Pertemuan yang terselenggara pada 16 Agustus 2015 ini juga dihadiri langsung oleh PP Muhammadiyah terpilih periode 2015-2020, Buya Yunahar Ilyas yang menyampaikan kebanggaannya menjadi bagian dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Beliau membagikan pengalaman dan pesan penting bahwa gerak IMM harus menggembirakan, menyediakan apa yang dibutuhkan oleh kader sehingga kader merasa membutuhkan IMM.
 
Wahai Kader IMM, teruslah berjuang dengan memegang teguh kepribadianmu dimana di saat berdirimu tidak ada satupun organisasi mahasiswa yang berani menyatakan kepribadiannya! Cendekiawan berpribadi, susila, cakap, dan taqwa kepada Allah, Tuhan sekalian alam. Jaya IMM!

Kontributor :
Immawati Ardita Markhatus Solekhah, S. Pd.
Ketua Bidang Kader PC IMM Bulaksumur-Karangmalang (UNY-UGM).
Guru SD Muhammadiyah Bausasran I