Menperin, Ketua Komisi VI DPR RI & Hary Tanoe Hadiri Rakornas dan Seminar Nasional PP IPM

Jakarta – Dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah melaksanakan Rapat Koordinasi Nasional Bidang Kewirausahaan sekaligus seminar nasional dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015. Acara dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 4 Juli 2015 dihotel Sofyan Menteng.
Acara yang dihadiri oleh perwakilan Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah se-Indonesia itu dibuka oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dan dihadiri langsung oleh Bapak Saleh Husin selaku Menteri Perindustian RI, Ketua Komisi VI DPR RI Bapak Ir. H. Achmad Hafish Tohir serta Bapak hary Tanoe selaku CEO MNC GROUP.
Bapak menteri Perindustrian menyampaikan, ada 2 strategi yang harus dipersiapkan agar kita bersaing di MEA 2015. Strategi tersebut yaitu strategi ofensif dan defensif, Strategi ofensif dilakukan dengan membangun pusat pendidikan dan pelatihan industri. Implementasi yang dilakukan berkaitan dengan penguatan sektor Industri Kecil Menengah (IKM) antara lain  Pemberian insentif bagi IKM melalui program restrukturisasi mesin dan peralatan. Sedangkan untuk strategi defensif, dilakukan dengan konsentrasi pada penyusunan Standar Nasional Indonesia untuk produk-produk manufaktur. Saat ini sudah tersusun 50 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sektor industri serta 25 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK). Secara progresif diupayakan penambahan 15 SKKNI dan 10 LSP sektor industri setiap tahunnya, diutamakan bidang industri prioritas.
Ditempat yang sama, saat menyampaikan materi didepan ratusan pelajar muhammadiyah se-Indonesia. Ketua komisi VI bapak Ir. H. Achmad Hafish Tohir lebih membahas apa saja yang harus dipersiapkan pelajar muhamadiyah untuk siap menghadapi MEA. Beliau menyampaikan, MEA ini bukan hanya sekedar forum silaturahmi antar Negara Asean, tetapi menjadi arena persaingan ekonomi. “Oleh karena itu pelajar harus bersiap dengan sungguh-sungguh, jangan sampai saat MEA berlangsung kalian (pelajar) hanya menjadi penonton di Negara sendiri.” Tegasnya.
Sementara itu bapak Hary Tanoesoedibjo (HT) yang dikenal sebagai pengusaha yang sukses, pada penyampaian materi tersebut lebih memberikan motivasi kepada pelajar-pelajar muhammadiyah agar bisa lebih mandiri. Untuk memotivasi para pelajar, HT bercerita tentang kisahnya berjuang membangun usahanya di berbagai bidang, seperti keuangan, media dan properti. Raihan sukses itu baru diperolehnya setelah perjuangan bertahun-tahun. Beliau bercerita tentang pengalaman pribadinya, dimana tahun 1983 saat kelas 3 SMA beliau pernah diskors enam bulan, akhirnya drop out dan luntang-lantung enggak jelas. “Ibu saya sering nasehatin, ‘bapak kamu selalu berjuang dan kamu kok disia-siain’. Sampai pada akhirnya saya insyaf dari yang awalnya malas-malasan ke sosok yang sangat rajin dalam belajar. Buahnya terlihat dari prestasi di kampus dan raihan berbagai beasiswa.” Tambahnya. 
HT menuturkan, keberhasilan harus diraih dengan pengorbanan. Bahkan, dirinya sering menaruh balsem ke sekitar mata agar tidak ngantuk saat menjalani kuliah. “Saya kasih remason agar enggak ngantuk,” ucapnya disambut tawa peserta. Terakhir beliau  membagikan tiga kunci suksesnya, yakni visi yang jelas, kualitas dan kecepatan. “Punyailah visi yang jelas, hidup itu jadi tragedi kalau tak ada tujuan, naik motor ya nyasar-nyasar,” tegas HT.
Menurut Eko Andriyanto selaku ketua pelaksana dan sekaligus Ketua bidang Kewirausahaan PP IPM, acara ini dilaksanakan bertujuan untuk mempesiapkan pelajar yang mandiri dalam menghadapi MEA 2015. “MEA sudah didepan mata, oleh karena itu kita harus benar-benar bersiap. Jika kita tidak siap, maka kita harus terima, kita akan menjadi penonton dan menjadi bangsa yang ‘dijajah’ oleh Negara ASEAN lainnya.” Tambah mahasiswa Pascasarjana Universitas Mercubuana tersebut.