Sebaiknya Menteri Agama Jujur Bahwa Hilal Mustahil Terlihat Sehingga Tak Perlu Dirukyat


Jakarta – Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin di media menjelaskan bahwa sidang itsbat hari Selasa (16/6) akan menentukan kapan 1 ramadhan 1436 H, beliau mengatakan ” Ketika Sidang Itsbat jika hilal terlihat maka besoknya puasa namun jika tidak maka syakban digenapkan menjadi 30 hari sehingga puasa mulai hari kamis “
Pernyatan tersebut sejatinya ingin membangun opini bahwa penentuan ramadhan semata mata harus menunggu hasil rukyat padahal sesuai data hisab  Tinggi hilal saat
matahari terbenam di Indonesia pada 16 Juni 2015 berkisar antara 2,23
derajat sampai 4,33 derajat di bawah ufuk Barat.
Dari kondisi
tersebut, dipastikan bulan tidak akan terlihat pada 16 Juni 2015,
sehingga bulan Syakban harus digenapkan sampai 30 hari yakni sampai 17
Juni 2015 dan 1 Ramadhan jatuh pada 18 Juni 2015.
Namun Pak Menteri Agama tampaknya belum mau menjelaskan data ini ke media sehingga harus menunggu rukyatul hilal dan sidang itsbat yang akan disiarkan langsung oleh televisi nasional.
Lagi – Lagi Ummat tidak diberikan edukasi soal hisab rukyat yang komprehensif namun masih harus didorong untuk nantika sidang isbat yang didramatisir sedemikian rupa padahal hasilnya sudah bisa ditebak (sp.com)