MDMC Muhammadiyah Koordinir Bangun Tenda Indonesia di Nepal

Rumah sakit tenda atau di lapangan dari tim bantuan bencana gempa Nepal dari Indonesia disetujui untuk bisa berada di pusat kota, Khatmandu. Tim berencana mulai mendirikan rumah sakit tersebut kemaren (Sabtu, 02/05/2015) 

“Sudah disetujui ditempatkan di Khatmandu, itu petunjuknya (dari pemerintah Nepal),” kata LO Tim BNPB, Rahmawati Husein di Kathmandu, Nepal, Sabtu (2/5). Menurut Rahma, pemerintah Nepal mempertimbangkan fasilitas dan sumber daya manusia yang dimiliki tim untuk membangun rumah sakit tenda. Hal ini karena sejumlah rumah sakit di Khatmandu cukup kesulitan menangani jumlah korban luka akibat gempa 7,8 SR sepekan lalu.
“Enggak di luar karena operasionalnya besar dan banyak (korban gempa) tidak terlayani. Kita punya kelengkapan operasi jadi bisa rujukan kalau rumah sakit tidak bisa,” ujar Rahma. “Kita barangnya banyak, komposisi dokternya juga bagus, akhirnya kita diberi tent sendiri. Kita diberikan di tengah kota, yang jelas 3 km dari kota, dekat Bandara Tribhuvan,” tambahnya.
Tim Indonesia diperhatikan pemerintah Nepal hasil dari presentasi kapasitas dan kemampuan yang akan dimiliki rumah sakit tenda tersebut. Menurut Rahma, pemerintah Nepal sebelumnya menilai bantuan tim dari Indonesia itu hanya kesehatan secara umum. “Sebetulnya rumah sakit di Nepal beroperasi tapi mungkin volume (pasien) sangat banyak. Jadi kesiapan mereka mungkin untuk bencana besar perlu bantuan,” ucap Rahma.
Walau begitu, tim dari Jakarta ini belum mengetahui jumlah keluhan paling banyak dari para korban gempa. Rahma menyatakan tim berkonsenterasi pada pergerakan mendirikan tenda hari ini (Ahad, 3/5). “Kita juga tidak punya jaminan dapat kasus spesial. Kita ikut pemerintah setempat karena mereka yang punya wilayah. Jadi untuk bisa field hospital dapat permintaan tidak 2 minggu, tapi 2 bulan. Prinsipnya, kalau bisa cocok ya kita bisa extend,” imbuh Rahmah.