MBS Purworejo Mengadakan ABAS di Bener

PURWOREJO – Tidak seperti sekolah lain yang sedang libur ketika kelas 9 menempuh ujian nasional, santri Pondok pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Purworejo kelas 1 dan 2 atau setara dengan kelas 7 dan 8  SMP justru tetap belajar dan berkegiatan yaitu dengan dikirim dan ditempatkan di warga masyarakat untuk turut serta membantu kegiatan tuan rumah yang mereka tempati.  Kegiatan ini dikemas dalam Amal Bhakti Santri (ABAS) MBS Purworejo.
Disampaikan oleh Teguh Gus Setiawan salah satu ustadz pengasuhan MBS bahwa ABAS merupakan salah satu program kemasyarakatan yang di rancang oleh Pondok Pesantren Modern MBS Purworejo guna meningkatkan peran kemasyarakatan santri MBS Purworejo dan juga berfungsi sebagai pembelajaran Life skill siswa/santri yang mengikuti ABAS.
Bertempat di wilayah Kecamatan Bener Purworejo, kegiatan yang dilaksanakan selama 5 hari dimulai pada tanggal 2 – 7 Mei 2015. Santri dibagi menjadi 6 kelompok setiap kelompok ditempatkan di warga dengan latar belakang kegiatan harian yang beragam, antara lain petani dan peternak sapi, peternak puyuh dan juga perikanan, spesialis tata rias dan produsen aksesoris, penulis, pengurus madin (madrasah diniyah), dan petani jamur.
Santri dikelompokkan berdasarkan minat dan bakatnya masing-masing dengan harapan mereka bisa belajar keterampilan yang benar-benar ingin mereka kuasai. “Harapannya santri nantinya memiliki mental, sikap dan juga keterampilan yang kuat, dimana nantinya mereka tidak kaget ketika diterjunkan atau mengalami kehidupan sendiri di masyarakat “, ujar Nisaa Fauziah, S.Pd.pengasuh yang turut mendampingi.
Dalam jangka waktu lima hari, santri mendapatkan pengalaman dan belajar bersama aneka macam  lifeskill antara lain; belajar merajut, belajar menulis cerita dengan benar, belajar membuat media tanam jamur dan perawatannya, belajar mencampur rumput pakan sapi dengan serbuk kayu dan katul gandum (bran), belajar memelihara dan merawat kolam ikan, belajar tentang pemeliharaan burung puyuh, belajar bagaimana memberikan pengajaran di madin dengan asyik dan menyenangkan, belajar merias dan lain sebagainya
Respon positif juga diberikan warga sekitar terhadap kegiatan. Santri yang masih tergolong belia sudah mampu beradaptasi dengan warga dan ikut turun tangan membantu kerja warga. Dari kegiatan ini, banyak harapan bahwa santri nantinya dapat mengaplikasikan ilmu yang di dapat di lapangan dan mentransfernya di lingkungan tempat tinggal santri.  Warga juga berharap kegiatan seperti ini akan terus dilaksanakan sehingga memberikan pembelajaran tersendiri kepada anak anak usia SMP supaya lebih mengenal dan siap terjun dan bersosialisasi di masyarakat.


dokumentasi :