Kisah Inspiratif, Tukang Becak Tutup Lubang Jalan Raya di Malam Hari

Abdul Sukur tidak memiliki aktivitas berbeda dengan para pengayuh becak lainnya di Kota Pahlawan. Setiap hari, bersama rekan-rekan seprofesinya, ia biasa menunggu penumpang di depan pintu masuk ITC Gembong, Surabaya.
Tetapi, ada aktivitas lain yang kerap dilakukan pria yang kerap disapa Pak Dul ini. Aktivitas yang sangat jarang dilakukan hampir semua orang, menutup lubang menganga di jalanan Surabaya.
Momen ketika Sukur menutup lubang diabadikan oleh Himan Utomo dalam tulisan yang diunggah di akun facebook One Day One Juz. Himan sempat bertemu di suatu malam dengan Sukur, dan mengajak pria tersebut berbincang.
Waktu itu, tepatnya pukul 23.05 WIB, Himan melihat Sukur berhenti di depan ITC. Sukur kemudian turun dan menurunkan bongkahan batu dari becaknya. Batu-batu itu ditaruh di jalan yang berlubang.
Setelah meletakkan batu, Sukur memecah batu tersebut menggunakan palu besar. Ini agar batu dapat pecah sehingga bisa diratakan dan membuat permukaan jalan halus.
Sukur lalu duduk sebentar, setelah selesai melakukan aktivitasnya. Lalu ia mengambil topi dari kepalanya, dan mengipaskannya. “Alhamdulillah,” ujar Sukur.
Sukur hanyalah tukang becak biasa. Ia melakukan aktivitas menutup lubang tanpa mendapat bayaran dari siapapun. Semua dia lakukan dengan penuh keikhlasan.
“Ini sudah jadi hobi saya tiap malam. Setelah cari rejeki dengan menjadi tukang becak, malamnya saya selalu mencari bongkahan batu aspal, buat nutup jalan yang berlubang. Ya, hitung-hitung abdi saya sebagai warga kota Surabaya,” kata dia.
Jawaban itu bagi sebagian besar orang mungkin dianggap keanehan. Sukur pun memahami pandangan tersebut. Dia pun pernah ditertawakan rekan-rekannya.
“Saya sering diolok-olok sama teman-teman seprofesi tukang becak, ‘Wes Pak Dhe, gak onok sing mbayari kok yo dilakoni ae. Gak kiro direken lha karo wong-wong nduwuran pemerintah kota. Opo maneh Bu Risma. Istirahat ae, sampeyan wes tuek (Sudah Pak De, tidak ada yang membayar kok masih dikerjakan saja. Nggak bakal ada yang merespon lah sama orang-orang atasan Pemerintah Kota. Apa lagi sama Bu Risma. Istirahat saja, kamu sudah tua),” ungkapnya.
Tetapi, hal itu tidak membuat pria yang tinggal di Jalan Tambak Segaran Barat Gang 1 Nomor 27, Kota Surabaya ini berputus asa. Ia terus menutup lubang di jalan raya dengan harapan tidak ada orang yang mendapat musibah kecelakaan. (sangpencerah)