Menangapi kasus persidangan kader IMM Klaten yang diduga mencemarkan nama baik dosen saat mengkritik PTM, DPP IMM mengutus salah Ketua Bidang Hikmah untuk berangkat ke Klaten, menginvestigasi dan membela kader IMM di Klaten, Jumat 8 Mei 2015.
Kasus yang menimpa dua kader IMM Klaten menunjukkan bahwa di dalam tubuh Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) sudah mulai kehilangan nilai ‘ke-muhammadiyah-an’.
Dua orang kader IMM yang diproses hukum karena dianggap mencemarkan nama baik dosen, menampar wajah persyarikatan. Muhammadiyah, pihak Perguruan Tinggi Muhammadiyah di STIKES Klaten sebagai ayah dari IMM, seharusnya membina kader jika dianggap keliru. Bukan malah mem-bina-sakan.
Sangat miris, kader yang kritis malah dipolisikan hanya karena mengkritik kampus. Seharusnya kritikannya diakomodir, untuk PTM lebih baik kedepan.
Diragukan ke-Muhammadiyah dari dosen di PTM Klaten tersebut. dan sepantasnya untuk dipecat. DPP IMM sudah berkomunikasi dengan alumni IMM, dan PP Muhammadiyah terkait hal ini, dan menyiapkan pengacara untuk mendampingi.
“Konsep keluarga sakinah Muhammadiyah, masih sebatas teori, belum mampu diaplikasikan didalam keluarga persyarikatan Muhammadiyah”. (sp/dppimm.or.id)
