Biksu Radikal Ashin Wirathu Mengaku Benci Dengan Al Quran


Biksu radikal Myanmar Ashin Wirathu terus menunjukkan sikap anti-Muslim. Hal itu sepertinya untuk menegaskan sikapnya yang memusuhi hingga mengusir etnis Rohingya dari Myanmar. Bahkan, ia mengaku tidak senang dengan kitab suci etnis Rohingya yang beragama Islam.

Dalam wawancara dengan Los Angeles Times, yang diterbitkan Ahad (24/5), Ashin Wirathu mengatakan, ia telah membaca isi Alquran. “Terus terang, saya tidak menemukan sesuatu yang saya suka,” ujarnya.

Bahkan, Ashin Wirathu berkeyakinan bahwa kaum Muslims punya sebuah master plan untuk mengubah Myanmar, negeri mayoritas pemeluk Buddha menjadi penganut Islam, sebagaimana laporan Carbonated TV.

Biarawan 46 tahun mengklaim Muslim Myanmar sedang merencanakan sebuah ‘jihad’ melawan mayoritas Buddha dan memperingatkan sebagian besar pengikutnya untuk tidak bercampur dengan mereka.

Atas tindakannya yang mencoba membersihkan etnis Rohingya, ia menyamakan dirinya dengan tokoh mata-mata fiksi James Bond. Biksu berusia 46 tahun tersebut membandingkan sikap politiknya, yang nasionalis dan keras anti-Muslim, dengan tingkah agen rahasia Inggris.

Ashin Wirathu seolah ingin menunjukkan bahwa sikapnya yang anti-Muslim itu sebagai upaya untuk membela negaranya. “James Bond seorang nasionalis,” katanya, menginterpretasi adegan agen 007 tersebut yang tidur dengan seorang wanita demi mendapatkan informasi.

“Sementara ia tidak mengambil banyak kesenangan dalam bertindak,” kata Wirathu, “Ia melakukannya untuk negaranya.”

Kelompok hak asasi manusia telah memperingatkan bahwa ia dan gerakan 969 yang dipimpinnya telah memicu kerusuhan agama yang menyebabkan atas sejumlah kematian sejak 2012.

Diskriminasi anti-Muslim di Myanmar juga telah memicu eksodus massa kaum minoritas Rohingya menjadi penghuni perahu nelayan yang penuh sesak menuju Thailand dan negara regional lainnya.(rol/sp)