Tim Dokter Muhammadiyah Tiba di Nepal Mulai Operasi Kemanusiaan

Dokter spesialis ortopedi, dokter spesialis anestesi dan perawat anestesi Muhammadiyah telah bertolak ke Nepal menjadi bagian dari delegasi Republik Indonesia untuk bantuan kemanusiaan korban Gempa Bumi Nepal. Tim yang dibentuk dalam koordinasi Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) ini akan menjadi tim Indonesia pertama yang terdiri dari berbagai unsur, termasuk dari Tim Kesehatan TNI dengan dilengkapi perlengkapan rumah sakit bedah lapangan.


Misi Muhammadiyah kali ini merupakan bagian dari program Muhammadiyah Aid yang digagas bersama oleh Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dengan LAZISMU, sebagai program misi kemanusiaan ke luar negeri.  Personil yang terlibat pada misi kali ini adalah dr Indra Giri Sp An dari RS Islam Jakarta Pondok Kopi, dr Meiky Fredianto dari RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Noor Kunto Aribowo dari RS PKU Muhammadiyah Bantul. Tim  bertolak dari Bandara Halim Perdanakusuma hari Rabu setelah berkoordinasi di Graha BNPB, Jl Pramuka, Jakarta Pusat.


H. Budi Setiawan, Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menyatakan bahwa komitmen Muhammadiyah membantu korban bencana di Nepal ini menjadi wujud komitmen jaringan warga Muhammadiyah terhadap pengalaman ke Islaman, khususnya semangat Al Maun yang menjadi dasar keterpanggilan seluruh warga Muhammadiyah untuk bersama memecahkan masalah kemanusiaan dimanapun juga. “Kalau ketika kita menghadapi gempa bumi Yogyakarta 2006, Tsunami Aceh 2004 dan bencana lainnya kita dibantu oleh seluruh warga dunia, Muhammadiyah merasa bahwa kejadian bencana dimanapun juga memanggil rasa kemanusiaan kita untuk berbuat” terangnya.


“Alhamdulillah untuk Gempa Nepal kali ini kami bisa ikut berbuat, dengan didiukung Rumah Sakit Muhammadiyah dan donasi warga Muhammadiyah dan berbagai kalangan ,  dokter dan perawat kami bisa berangkat ke Nepal melalui delegasi resmi Indonesia.” terang Budi Setiawan kemudian. Menjadi bagian dari paket bantuan untuk Nepal, MDMC bersama LAZISMU juga menyiapkan paket bantuan senilai 10.000 US Dollar yang dirupakan berbagai bantuan seperti selimut untuk keluarga, mengingat banyaknya pengungsi yang tinggal di permukiman darurat di tengah suhu udara sekitar 5 derajat Celcius.


Sementara itu Wakil Ketua MDMC, Rahmawati Husein PhD , menambahkan bahwa komitmen Muhammadiyah ini juga merupakan bagian dari koordinasi intensif antara MDMC dengan BNPB serta Kementrian Kesehatan dan Humanitarian Forum Indonesia. “Dengan difasilitasi oleh Humanitariian Forum Indonesia, Muhammadiyah kali ini menjadi bagian resmi dari tim resmi Republik Indonesia untuk bantuan kemanusiaan ke luar negeri” terang Rahmawati.  “Kami bersefaham dengan BNPB dan Kemenkes dalam berbagai kesempatan, termasuk pembahasan SOP – SOP kluster kesehatan dan program Rumah Sakit Aman serta pelatihan Medical Officer yang memang menjadi komitmen Muhammadiyah sebagai kekuatan masyarakat Islam di Indonesia yang memiliki sumberdaya kesehatan terbesar” lanjut Rahmawati.(muh.or,id/sp)