Prof.Syamsul Anwar Resmikan Observatarium Ilmu Falak



MEDAN – Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Syamsul Anwar secara resmi meresmikan Observatarium Ilmu Falak (OIF) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) di Gedung Pascasarjana Lantai VII JalanDenai Medan, Senin (30/3/2015).

OIF yang akan beroperasi ini merupakan yang pertama di Indonesia setelah milik pemerintah di Bandung. Ketua OIF UMSU Dr H Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar MA, kepada wartawan mengatakan setelah OIF UMSU diresmikan berarti semua insrumen pendukung termasuk dua teleskop standar internasional sudah dapat beroperasi.

Lulusan institut Riset dan Penelitian Kairo, Mesir ini mengatakan OIF UMSU memiliki instrumen terlengkap setelah milik pemerintah di Bandung. Dikatakan terlengkap karena OIF UMSU menyediakan “taman” astronomi terdiri dari ruang instrumen, perpustakaan, ruang planetarium dan berbagai simulasi astronomi.

OIF UMSU menggunakan teleskop sky water MAK 8 HE Q5 buatan Amerika sehingga dapat mengamati bintang dan planet kapan saja. Teleskop ini memiliki kelebihan bisa mengikuti pergerakan benda langit. Selain itu OIF UMSU juga menyediakan teleskop khusus mengamati hilal pada siang dan malam ari. “Teleskop ini bisa menangkap bentuk citra hilal,” ujarnya.

Rektor UMSU Dr Agussani MAP mengatakan observatorium merupakansarana utama penelitian langit bagi para astronom muslim era peradaban Islam. Untuk itu UMSU mendirikan OIF dengan harapan astronom muslim mengerahkan segenap kemampuannya dalam membaca dan menerjemahkan langit sehingga kita dapat melahirkan berbagai penemuan baik secara teoritis maupun prakis.

“Hal ini sejalan dengan aspirasi sivitas akademika UMSU yang memiliki perhatian di bidang astronomi. Dengan demikian pendirian OIF bagian dari pelaksanaan Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah yakni pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian, pengabdian pada masyarakat serta penguatan Al Islam dan Kemuhammadiyahan,” ucapnya.

Dengan peresmian OIF ini, sebut rektor, maka UMSU ikut berperan salah satunya memberi laporan kepada Persatuan Observasi Nasional dan Internasional. Laporan ini menjadi data astronomi dan matematika dalam penentuan awal bulan khususnya perumusan kalender hijriah global.

Pada hari yang sama UMSU menggelar seminar “Unifikasi Kalender Hijrah Global: Problem dan Tantangan” dengan pembicara Prof Dr H Syamsul Anwar yang juga pemerhati perkalenderan hijriah global dan Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. (sangpencerah)