Banser NU Gagalkan Deklarasi Anti Syiah di Cirebon


CIREBON – Sejumlah orang berseragam Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama mendatangi Gedung Islamic Center Masjid At Taqwa Kota Cirebon, Sabtu (4/4/2015). Kedatangan mereka untuk memprotes Deklarasi Cirebon Menolak Syiah yang merupakan bagian dari acara diskusi tentang kesesatan dan penyimpangan Syiah yang diselenggarakan oleh Forum Ormas Islam Cirebon (FOIC) di gedung tersebut. 
Menurut penuturan salah seorang panitia acara Abu Usamah, pihak Banser menolak dicantumkannya logo NU dalam spanduk acara tersebut. Namun, pihak panitia mengaku telah mengantongi izin dari Ketua PBNU Kota Cirebon. 
“Satu hari sebelum acara, pihak Ansor dan Banser menolak dengan sangat keras logo NU dicantumkan di spanduk acara diskusi. Mereka juga menyatakan tidak mendukung acara tersebut,” ujar Abu Usamah  kepada Jurniscom.
Abu Usamah menjelaskan bahwa Banser juga menekan Polresta dan pihak Islamic Center Cirebon untuk membatalkan acara dan mengancam akan mengerahkan 1000 Banser jika acara tetap dilaksanakan. Namun acara tetap dilaksanakan sesuai jadwal, hingga akhirnya sejumlah orang berseragam Banser NU mendatangi lokasi acara dan menuntut pembubaran acara.
Keadaan mulai memanas ketika mereka memaksa memasuki gedung untuk membubarkan paksa acara, namun berhasil dihadang oleh aparat kepolisian. Mereka pun bertahan di depan Gedung Islamic Center sambil meneriakkan yel-yel provokatif.
Abu Usamah menuturkan bahwa mereka juga menghasut peserta yang hendak mengikuti acara Deklarasi. “Bu…pak…jangan menghadiri acara itu. Itu acara ISIS aliran sesat,” kata Abu Usamah menceritakan kembali pengakuan para peserta.
Dengan berbagai pertimbangan, panitia membatalkan bagian akhir acara, yaitu Deklarasi Cirebon Menolak Syiah dan tetap melanjutkan diskusi ilmiah bertajuk “Memperkokoh Aqidah Ahlusunnah Waljamaah dari Noda Kesesatan” itu.
Menanggapi kejadian itu, salah satu pemateri diskusi Prof. Dr. Muhammad Baharudin, SH, MA menilai ada campur tangan Syiah untuk menggagalkan deklarasi tersebut.
“Modusnya itu sama dan akan terulang, intinya itu mereka ingin menggagalkan jangan sampai orang tahu Syiah itu seperti apa,” tegasnya. 
Acara yang dihadiri ratusan peserta itu menghadirkan tiga pembicara, Prof. Dr. Muhammad Baharudin, SH, MA (ketua komite hukum MUI Pusat), KH Buya Yahya (pengasuh LPD Al Bahjah Cirebon) dan Ustadz Muhammad Ridwan (MUI Jabar). 
FOIC sendiri terdiri dari Muhammadiyah, Persis, Majelis Mujahidin, Jama’ah Ansharusy Syari’ah, GAPAZ, ALMANAR, GARDAH, FPI, AL IRSYAD, DDI, FKAM. (sp/jurnalisislam.com)