SMA Muhammadiyah Jakarta Ungkap Pembekuan Dana Kartu Jakarta Pintar

Jakarta – Penyaluran dana bantuan yang tidak tepat sasaran di Jakarta, berdampak pada proses pencairan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP). Hal ini terbukti dengan dibekukannya pencairan dana KJP untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah 5 Jakarta pada 2014 lalu.
Staf Tata Usaha SMA Muhammadiyah 5 Jakarta, Alvan mengatakan, pihaknya telah mengajukan puluhan nama-nama yang meminta KJP dan telah diterima oleh Dinas Pendidikan. Namun, di tengah perjalanan, pencairan dana seluruh nama-nama yang diajukan tersebut dibatalkan.
“Tahun kemarin kita mengajukan tapi semuanya di pending. Nomor rekeningnya dibekukan semua,” kata Alvan ditemui Metrotvnews.com di SMA Muhammadiyah 5 Jakarta, Jalan Tebet Timur Raya, Jakarta Selatan, Selasa (10/3/2015).
Alvan mengungkapkan alasan Pemerintah Kota DKI Jakarta mengurungkan pencairan dana KJS, karena ditemukan adanya pemberian bantuan yang tidak tepat sasaran kepada beberapa anak didik di SMA Muhammadiyah 5 Jakarta.
“Karena ada informasi bahwa ada yang mendapatkan dana bantuannya dobel, ada yang sudah mendapatkan dana bantuan ini, tapi dia dapatkan dana yang lain juga. Jadi semua dibekukan dengan alasan itu,” tutur Alvan.
Namun, Alvan tidak tahu pasti apakah pembekuan ini dialami seluruh penerima KJP di sekolah-sekolah Jakarta. “Saya tidak tahu di sekolah lain tapi di sini begitu,” ucap dia.
Atas pembekuan tersebut, Alvan pun mengaku mendapati adanya beberapa pertanyaan dari anak didiknya yang sempat mendaftarkan KJP. 
“Ada keluhan, tapi kita memberikan informasi bahwa dari sana (pemprov DKI) tidak melanjutkan. Alasannya karena ada yang mendapat dobel,” pungkas dia.
Pada 2015 ini, kata dia, pihaknya telah mengajukan kembali sebanyak 30 nama yang ingin mendapatkan dana bantuan dari Pemprov DKI tersebut. Namun, pengajuan yang dilayangkan sejak awal Februari 2015 ini belum ada kelanjutan lagi dari Pemprov DKI.
“Kita memang mengajukan ada 30 nama di tahun 2015 ini. Tapi belum ada informasi (kapan kartu dan dana bisa ditarik). Karena mungkin dari sana kan masih akan melakukan sortir apakah nama-nama ini layak menerima atau tidak,” tandas dia. (sp/metrotvnews)