IPM Madrasah Mu’allimat adakan Debat “If I Were Presiden”


YOGYAKARTA – Madrasah Muallimat Yogyakarta mengadakan lomba debat yang diikuti siswi kelas VII-XII dengan mengambil tema “If  i were presiden, berhenti hanya kritisi mulailah bersolusi”. Acara final berlangsung hari Jum’at, 20 maret 2015 di Aula Madrasah Mu’allimat. Acara final diikuti oleh lima orang peserta. 
Tujuan dari lomba ini adalah untuk memupuk jiwa kepemimpinan para generasi muda, khususnya remaja putri ungkap Oase Aulia selaku ketua panitia. Jiwa kritis selaku generasi putri harus mulai dipupuk sejak dini, lomba ini juga sebagai ajang untuk unjuk ketajaman analisis para peserta dalam mencermati persoalan kebangsaan. Siswi Madrasah Mullaimat selaku kader Muhammadiyah dituntut untuk berwawasan luas ujar ketua panitia.
Lebih jauh diungkapkan oleh Oase Aulia, bahwa sebelum acara final terlebih dahulu diadakan seleksi per-angkatan yang cukup ketat. Peserta dituntut untuk cepat dan tepat dalam memberikan jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh penalis, antar peserta dan juga audiens. Pada tahap final peserta berperan “jika ia sebagai seorang presiden”, apa yang akan ia lakukan terhadap persoalan bangsa ini.
Ketua Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah Mu’allimat Fadhlinaa ‘Afifatul ‘Aarifah dalam sambutanya menyampaikan bahwa acara debat “If i were presiden” sangat bagus dan kreatif. Generasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah selaku kader Muhammadiyah tidak hanya faham dalam bidang agama akan tetapi harus pula menguasai persoalan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Lomba semacam ini akan mengasah kekritisan peserta dan juga kecerdasan dalam mencarikan jalan keluar terhadap persoalan yang ada ujar ketua IPM ranting Mu’allimat. 
Sebelum acara final dimulai terlebih dahulu ada paparan tentang persoalan kondisi kebangsaan yang dipaparkan oleh Mufti Khakim, SH.,MH selaku Ketua Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan juga dosen Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Berbagai persoalan diungkapkan mulai dari persoalan Hukum, politik, sosial, Lingkungan dan pendidikan. Seorang presiden diharapkan mampu untuk memberikan solusi terhadap berbagai persoalan tersebut ungkap Mufti.

Kontributor : Mufti Khakim