Habiburrahman el Shirazy Hadiri Peresmian Serambi Islam Institute


TANGSEL – Kompleksitas masalah keagamaan modern saat ini seperti, hak asasi manusia, gender dan Human trafficking serta sederet isu lainnya mengenai anti kemanusiaan (dehumanisme) menuntut Islam harus tampil mendeklarasikan dirinya sebagai agama yang menentang terhadap gejala itu semua sekaligus menawarkan solusi pencegahannya.
Menurut kang Abik, sapaan akrab Habiburrahman el Shirazy dalam acara peresmian Serambi Islam Institute sekaligus bedah Novel Api Tauhid di Auditorium Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Ciputat (Senin, 23/3) mengatakan bahwa dakwah yang baik harus melihat kondisi dan permasalahan yang ada. Dan salah satu dakwah yang baik itu adalah dakwah nilai kemanusiaan yang termuat dalam ajaran Islam yang dilakukan dengan berbagai cara, termasuk dengan sastra.
“Saya berharap kedepannya banyak anak-anak muda beragama Islam yang punya semangat dakwah kemanusiaan dalam Islam seperti apa yang digagas oleh mahasiwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan lembaga Serambi Islam Institute”, ucap novelis islami nomor 1 Indonesia ini.
Senada dengan itu, Direktur Serambi Islam Institute, Muhammad Syafii Pasaribu yang juga merupakan seorang mantan Kristen yang rindu akan terciptanya citra Islam yang baik dimata dunia, mengatakan bahwa Serambi Islam Institute menyatakan komitmen dasar lembaga ini sebagai gerakan kajian, penelitian dan dakwah dengan menggali nilai humanitas atau kemanusiaan dalam ajaran Islam sebagai fokus kajian dan penelitiannya. Menurutnya sisi nilai humanitas ini sangat jarang diinformasikan kepada publik.
Alumni kader IMM Ciputat juga menambahkan bahwa tujuan utama lahirnya Serambi Islam Institute adalah berusaha mewujudkan citra Islam yang baik di Indonesia dengan menggali nilai humanitas dalam ajaran Islam sebagai fokus kajian dan penelitian lalu menampilkannya secara kreatif, inovatif dan edukatif, santun dan ramah kepada publik, lewat seminar, talk show atau lomba karya tulis pelajar dan mahasiswa dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk dengan pemerintah maupun dengan organisasi Islam luar negeri”, tambahnya.
“Bagaikan rumah, jika halamannya kotor dan jelek maka orang lain tidak akan mau masuk dan bertamu kedalam rumah tersebut atau bahkan untuk sekedar duduk dihalamannya. Tapi jika halaman rumah itu bersih dan rapi, tidak hanya orang lain, pemilik rumahpun akan semakin betah didalamnya dan tidak akan mau meninggalkan rumah tersebut. Inilah filosofi dibentuknya Serambi Islam Institute”, ucap Syafii Pasaribu menutup kata sambutannya.(sangpencerah.id)
Kontributor : M Syafii Pasaribu