Video Anak Jepang 3 tahun Setorkan Hafalan Al-Fatihah

Majida Putri Azzahra baru 3 tahun ketika mengikuti kelas TPQ di masjid Al-Salam di Hiroshima.

Masjid baru ini dibangun oleh mahasiswa muslim Universitas Hiroshima.dari berbagai negara. Dalam komunitas Hiroshima Islamic Culltural Center (HICC) dibentuklah Children Class untuk menampung mahasiswa yang membawa keluarganya. Pada setiap sabtu sore mereka dijemput oleh van masjid menuju masjid. Maklum, jarak dari apartemen ke apartemen cukup jauh dan ke masjid mencapai 4 km.

Karena namanya panjang dia dipanggil Mutia, sangat bersemangat setiap berangkat ke masjid. Biasanya menyempatkan diri mampir ke rumah saya yang tinggal dekat dengat apartemennya, karena saya pun ikut mengajar di TPQ dan van masjid berangkat dari sini.

Tak kurang  30-an anak mulai TK hingga SMP yang mengikuti TPQ ini. Sebagian besar lahir di Indonesia, beberapa lahir di Jepang, ada pula yang perpaduan orang tua Indonesia-Jepang, 4 anak dari Malaysia, dan 5 anak dari Mesir. Uniknya, meski mayoritas keturunan Indonesia, namun bahasa yang dikuasai anak-anak justru bahasa Jepang. Sementara para ustadz-ustadzahnya hanya menguasai bahasa Inggris. Begitu kedatangan santri berbahasa Arab, kacaulah sudah!
Orang tua Mutia
sudah cukup lama tinggal di Jepang, ayahnya bekerja di perusahaan
pengelasan kapal sedangkan ibunya mengelola toko halal yang didirikan
oleh komunitas muslim Indonesia.


Dalam video ini
Mutia menyetorkan hafalan Al-Fatihah kepada bundanya. Saat selesai
diminta melanjutkan ke hafalan lainnya, rupanya terjadi tawar-menawar
yang alot dan Mutia merajuk. Padahal dia sudah menghafalkannya untuk
TPQ. Begitulah anak-anak…

berikut link videonya :


*) Gilig Pradhana ( Kontributor sangpencerah.id di Jepang )