Ratusan Pemuda Sumenep Tolak Hari Valentine

Ratusan pemuda dari kalangan siswa SMP dan SMA di Sumenep, Jawa Timur,
menggelar aksi tolak perayaan Hari Valentine, Jumat sore, 13 Februari
2015.

Mereka meminta kepada seluruh pemuda agar tidak merayakan Hari Valentine yang jatuh pada Sabtu besok, 14 Februari 2015.

Para
pemuda ini menilai, perayaan valentine tidak ada manfaatnya, justru
lebih banyak negatif. “Perayaan Hari Valentine tidak bermanfaat. Malah
banyak memicu perbuatan negatif,” kata salah peserta aksi, Daffa.

Ratusan
pemuda ini menggelar aksi di sepanjang Jalan KH Mansyur, Sumenep.
Selain berorasi dengan membentangkan berbagai spanduk, mereka juga
membagi-bagikan selebaran yang berisi ajakan untuk menolak perayaan Hari
Valentine kepada pengguna jalan.

“Aksi tolak perayaan Hari
Valentine ini bertujuan agar para pemuda dan pemudi menghindarinya.
Perayaan Hari Valentine tidak bermanfaat, dan lebih cenderung dapat
memicu terjadinya perbuatan buruk,” kata Daffa.

Para pelajar ini
berharap seluruh generasi Indonesia tidak terpengaruh dengan budaya
asing yang justru dapat merusak moral dan identitas bangsa.

Aksi
menolak perayaan Hari Valentine juga digelar mahasiswa yang tergabung
dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Gorontalo.
Mereka menggelar aksi di Bundaran Patung Saronde, Gorontalo. Berbagai
spanduk menolak perayaan valentine.

“Perayaan valentine umumnya
digelar di kota-kota besar, yang merayakannya pun bukan cuma kalangan
anak muda, tapi juga orang-orang dewasa,” ujar koordinator aksi, Hendra
Koniyo.

Mereka meminta kepada Pemerintah Daerah agar menggelar
razia di tempat-tempat hiburan yang mengadakan acara Hari Valentine.
“Karena pada setiap perayaan Hari Valentine, sudah pasti anak-anak muda
berzina dan mengkonsumsi minuman beralkohol,” kata Hendra.(sp/viva.co.id)