PC IMM BSKM Yogyakarta Adakan Latihan Instruktur Dasar


Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) PC BSKM (Pimpinan Cabang Bulak Sumur Karang
Malang) sukses menyelenggarakan acara LID (Latihan Instruktur Dasar) pada 20-22
Februari 2015. LID merupakan alur kaderisasi khusus yang bertujuan untuk
melahirkan para instruktur cabang sebagai jantung organisasi IMM. Instruktur jebolan LID bertanggungjawab mengonsep, mengatur,
dan mengelola sistem kaderisasi di tingkat komisariat (Darul Arqam Dasar). Darul
Arqam Dasar (biasa disingkat DAD) merupakan alur kaderisasi utama yang wajib
diikuti oleh calon anggota baru IMM sebagai organisasi orto-Muhammadiyah di
ranah kampus.

Bertempat
di Gedung Da’wah PCM Kalasan, 11 peserta yang merupakan para kader IMM terbaik
dan terpilih dari 4 komisariat IMM di UGM (Al-Khawarizmi, Ibnu Khaldun) dan UNY
(AR Sutan Mansur, Ahmad Badawi) digodog
untuk menjadi ideolog berjalannya IMM, inti penggerak organisasi. Rangkaian
perjalanan panjang LID dimulai dengan Stadium General bertema ‘Optimalisasi
Peran Instruktur sebagai Nadi Perkaderan BSKM’ yang diisi oleh Jenal A Nur
Falah pada Jumat (20/2) sore, sekaligus pembukaan acara LID oleh Ketua PC IMM
BSKM, Faisal Isnan.

“Harapannya,
melalui LID ini bisa melahirkan instruktur cabang BSKM yang lebih berkualitas
dari segi keilmuan, pemahaman agama, dan perkaderan untuk mewujudkan perkaderan
IMM BSKM yang lebih unggul”, ujarnya yang juga merupakan pendidik di SMP MBS
(Muhammadiyah Boarding School) Yogyakarta. Demi tercapainya harapan tersebut,
instruktur menyajikan 7 materi untuk dinikmati peserta selama 3 hari 2 malam,
yakni Sistem Pengkaderan Rasulullah dan Muhammadiyah, Sistem Perkaderan Ikatan,
Keinstrukturan, Public Speaking, Manajemen Pelatihan, Sistem Evaluasi, dan
Micro Teaching.

Tak
dapat dipungkiri, perkaderan merupakan salah satu hal paling penting dalam
tubuh organisasi. Baik buruknya organisasi Muhammadiyah pada masa yang akan
datang dapat dilihat dari baik buruknya pendidikan kader yang sekarang ini
dilakukan. Itulah mengapa Muhammadiyah sangat konsen terhadap sistem
kaderisasinya. (zahrah/sangpencerah)