Tidak Banyak Orang di Dunia Suka Berita Positif

Rusia – Tergelitik dengan kritik atas maraknya berita-berita negatif, yang biasanya disajikan banyak media di seluruh dunia, satu media online di Rusia berusaha membuat terobosan dengan program satu hari berita positif.

Dikutip dalam laporan BBC, Kamis, 4 Desember 2014, laman The City Reporter yang berbasis di Rostov-on-Don, menulis: “Anda kira berita baik hanya mitos? Kami akan coba membuktikan kebalikannya besok!”

Seperti dijanjikan, media itu hanya menyajikan berita-berita baik, atau berusaha menampilkan hal positif dari suatu peristiwa, pada 1 Desember lalu, seperti: “Tidak ada gangguan jalan walau turun salju.”

Juga berita-berita berisi kabar baik, seperti tentang pembangunan jalan yang selesai tepat waktu. “Kami menampilkan hal positif dari berbagai peristiwa,” tulis wakil editor Viktoriya Nekrasova di Facebook.

Apa yang terjadi kemudian, memperlihatkan bahwa berita-berita baik membuat jumlah pembaca turun signifikan. “Tampaknya hampir tidak ada orang-orang yang membutuhkan (berita positif). Itu masalahnya,” kata Nekrasova.

The City Reporter kehilangan hampir dua pertiga pembacanya, selama satu hari itu. Esok harinya, media itu memutuskan untuk kembali membuat berita-berita yang jadi andalan sebelumnya, kasus kriminal dan kecelakaan.

Hasilnya memperlihatkan, bahwa lebih banyak yang memilih untuk membaca berita negatif. Bad news is a good news. (vv/sp)