Pengajian Muhammadiyah Jember Bahas MEA

Jember – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM)
Kabupaten Jember pada hari Ahad (14/12/2014) mengadakan Pengajian
Rutin Ahad Pagi. Kali ini yang menjadi pembicara adalah Bapak Masfuk, SH mantan
bupati Lamongan yang juga politisi dari PAN.
Bapak Masfuk dalam pengajian yang dihadiri ratusan pimpinan
serta warga Muhammadiyah, mengangkat tema pentingnya kesiapan Persyarikatan
Muhammadiyah serta warga Muhammadiyah menghadapi datangnya Masyarakat Ekonomi
ASEAN 2015. Kesiapan itu menurut Masfuk selain kesiapan mental ekonomi juga
perlu persiapan manajemen dan mutu pendidikan. Muhammadiyah lewat amal usahanya
harus mampu bersaing dengan badan/organisasi asing di wilayah ASEAN yang
mungkin membuka ‘cabang’ di Indonesia. Misalnya, AUM rumah sakit mesti berbenah
diri dengan fasilitas serta keunggulan lain dalam menghadapi datangnya investor
asing yang juga akan membuka rumah sakit di Indonesia. Kualitas AUM di bidang
pendidikan juga perlu diperhatikan, AUM serta lulusan AUM dituntut mampu
menghadapi persaingan. Jangan heran jika nantinya di rumah sakit milik
Muhammadiyah akan hadir perawat dari Filipina atau Thailand. “Indonesia
bakal menjadi negara terbesar ketiga di Asia setelah China dan India, karena
itu menjadi pasar potensial negara lain. Jika kita tidak siap apa jadinya Muhamamdiyah
dan Indonesia nantinya,” seru Masfuk dalam pengajiannya.
Jangan sampai dengan adanya MEA yang akan dibuka pada
Desember 2015 akan menjadikan Indonesia khususnya warga Muhammadiyah menjadi
penonton. Kita warga Muhammadiyah wajib mempersiapkan diri dan tidak
terkaget-kaget dengan datangnya MEA. Kita tidak bisa saja menyerah dengan model
menutup diri atas arus globalisasi, tetapi tumbuhkan persaingan sehat antara
investor luar dengan warga muhammadiyah.
Selain itu dalam pengajiannya, Masfuk mengingatkan warga
Muhammadiyah untuk memanfaatkan apa yang sudah diberikan Allah secara cuma-cuma
kepada manusia yaitu jasmani kita. “Aset kita berupa otak, dua mata, kedua
tangan, hati, kaki serta anggota tubuh lain adalah modal berharga. Jangan
terpaku bahwa modal kita hanya bisa diwujudkan dengan adanya uang,” ujar
Masfuk. Masfuk di akhir acara menyarankan para warga Muhammadiyah untuk menjadi
seorang entrepeneur, hal ini adalah salah satu langkah efektif dalam
membantu kekuatan Muhammadiyah serta membantu Indonesia dalam menahan gempuran
globalisasi yang diibaratkan Masfuk sebagai banjir bandang/tsunami yang
tiba-tiba datang.
Acara pengajian rutin Ahad pagi di PDM Kabupaten Jember ini
dihadiri Ketua PDM Jember Bpk. Dr. Kasman, M.Fil, wakil ketua PDM Dr. Hazmi,
DESS serta pucuk pimpinan Muhammadiyah dan tokoh masyarakat. [sp/ap]