Kunci Sukses Risma, Surabaya Jadi Kota Metropolitan Terbaik se-Indonesia

Jakarta -Pesatnya reformasi pembangunan yang dilakukan di Surabaya, pernah membuat kota ini memborong penghargaan Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah (PKPD) dari Kementerian Pekerjaan Umum, di semua sektor 2008 lalu. Akibatnya, Surabaya sempat dilarang ikut kompetisi ini selama beberapa tahun.

“Sebenarnya dulu kita dapat penghargaan hampir di semua sektor. Tapi habis itu kita nggak boleh ikut lagi. Nggak tahu mungkin kita dianggap habiskan penghargaan, jadi yang lain nggak dapat kesempatan, jadi kita nggak ikut lagi,” canda Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, usai menerima penghargaan PKPD-PU, di Kantor Kementerian PU Pera, Jakarta, Jumat (5/12/2014).

Dilarang ikut kompetisi serupa selama beberapa tahun, tak lantas mengendurkan semangat Risma menanggulangi permasalahan lingkungan kumuh di Surabaya.

Buktinya, sekitar 1.000 lokasi kumuh berhasil dituntaskan oleh Risma setiap tahunnya. “Kita per tahun itu rata-rata 1.000 titik lingkungan kumuh kita coba tanggulangi. Setiap tahun rata-rata tercapai. Kita benahi selokannya, sanitasinya, jalan pedesaannya, air bersihnya. Semua kita benahi,” jelas Risma.

Berkat kegigihannya, Surabaya kembali diganjar gelar sebagai kota metropolitan terbaik se-Indonesia dalam hal pengentasan lingkungan kumuh. Risma mengaku, penghargaan ini diperoleh tanpa perlu dirinya mendaftarkan diri untuk mengikuti kompetisi bergengsi di tingkat pemerintah daerah ini.

“Kita sebenarnya nggak ikut, maksudnya nggak mendaftarkan. Tapi tahun ini nggak tahu kok masuk jadi pemenang,” tegasnya.

Dalam menjalankan setiap programnya, Risma menekankan, komunikasi sebagai kunci utama pengentasn lingkungan kumuh di Wilayah Administratif yang dipimpinnya tersebut.

“Kuncinya yang penting komunikasi. Yang penting masyarakat ngerti. Sekarang saya sedang konsentrasi dengan pengembangan manusia karena ke depan persaingannya di situ. Jadi kuncinya ini adalah partisipasi dan komunikasi,” pungkasnya.

Sebagai catatan, di 2008, kota Surabaya berhasil mendapatkan penghargaan dalam rangka PKPD-PU. Saat itu Surabaya memborong penghargaan yang ada.

Dari enam kategori kota (metropolitan) yang dikompetisikan, Surabaya menjadi juara satu untuk tiga kategori sekaligus. Hal ini tentu bukan tanpa alasan. Melihat hasil evaluasi dan penilaian tim Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah bidang Pekerjaan Umum (PKPD-PU) di 2008, Surabaya memang layak menerima penghargaan-penghargaan tersebut. (sp/mch/detik)