Kalahkan UI , Universitas Muhammadiyah Malang Raih Juara Pertama

Yogyakarta – Dalam ajang kompetisi Communication Award 2014 tingkat nasional di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kemarin Team Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali meraih juara I (Gold Medal). Kali ini merupakan kemenangan ketiga mereka dalam tiga tahun terakhir. Di ajang-ajang sebelumnya di berbagai kampus di Indonesia, tim yang dikirim UMM juga menyabet juara I.

Di UMY, UMM mengirim tiga yakni Tim Eskalator 1 sampai 3. Menariknya, Eskalator 1 dan Eskalator 3 masuk final bersama 17 tim lain dari kampus-kampus besar di Indonesia. Eskalator 3 berhasil menjadi pemenang dan mengantarkan anggota tim Arina Widya, Syehan Alhamid, Muhammad Faridh, dan Richard Prayoga menjadi juara. Mereka bersatu padu merancang program PR dalam bidang Corporate Social Responsibility (CSR) Competition Programs bulan lalu. Tim ini berhasil mengalahkan tim lain dari Universitas Indonesia, Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Universitas Atmajaya (UAJY), dan lainnya.
 
Pada proses seleksi, tim harus lolos berbagai tahap. Arina Widya menjelaskan, pada tahapan awal mereka harus mengirimkan proposal program CSR yang bertemakan “Technoculture”. Namun, hanya lima peserta yang berhak menjadi finalis sehingga dapat mempresentasikan proposal program CSR di depan juri.  Kelima finalis tersebut adalah Eskalator 3 UMM, The Infinity Universitas Indonesia (UI), Eskalator 1 UMM,  Metamorph Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), dan Parikesit Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (UNS). “Kami kaget proposal tim kita masuk lima besar finalis, apalagi katanya skor kita paling tinggi,” ungkap Arina senang.
 
Tim UMM merancang program CSR untuk perusahaan besar di Papua, PT Freeport Indonesia (PTFI) di Mimika, Papua. Syehan Alhamid mengakui jika pilihan ini salah satunya didasarkan atas kepeduliannya sebagai putra daerah. Ya, Syehan adalah mahasiswa UMM asal Mimika. “Saya ajak teman-teman untuk mengangkat tema ini dengan penuh keberanian. Mungki buat orang lain akan penuh risiko, tapi kami berani dan percaya diri karena saya tahu betul kondisi di sana,” aku Syehan.

Muhammad Faridh menambahkan timnya harus bekerja keras dalam pembuatan proposal karena PTFI merupakan perusahaan tambang besar sehingga diperlukan analisis mendalam dalam setiap program CSR yang diajukan. “Selain kreatif, program yang diajukan harus menjawab permasalahan dan berkesesuaian dengan tema, dan yang paling penting harus ada pengembangan dan keberlanjutan (sustainability and development) bagi masyarakatnya”.

Dalam presentasi program di depan para juri, tim UMM menampilkan cara unik yang memukau. Mereka memadukan perpaduan seragam PR Officer PTFI dengan topi adat suku Papua. “Ini cara unik kami agar lebih percaya diri,” ungkap Richard Prayoga, salah satu anggota tim.

UMM menyabet juara pertama mengalahkan UI pada urutan kedua dan UAJY pada urutan ketiga. “Alhamdulillah. Kami akan terus membina dan mendukung kreativitas mahasiswa Komunikasi, terutama dalam keikut sertaan kompetisi seperti ini,” kata Kaprodi Komunikasi UMM, Sugeng Winarno, MA, Sabtu (13/12)