Inilah Pebasket Berjilbab Indonesia yang Dilarang Main Ajang Internasional

Jakarta – Atlet berjilbab asal Indonesia kembali mendapatkan diskriminasi karena ajang Internasional ada larangan. Dialah Raisa Hamidah yang membela Surabaya Fever di kompetisi bola basket wanita tertinggi di Indonesia,  Speedy WNBL Indonesia. Walau Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) masih melarang penggunaan hijab,  namun di Indonesia ada atlet basket profesional yang memilih tetap berkarier sembari memakai penutup kepala.
Raisa yang juga mantan aktifis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Unair mengaku penggunaan pakaian islami dengan hijab, pakaian lengan panjang dan celana panjang tidak menghambat atau membatasi aksinya di lapangan.
“Saya rasa penggunaan hijab tidak mempengaruhi penampilan di lapangan. Alasan pelarangan hijab karena membahayakan tidak masuk akal,” kata Raisa saat diwawancarai setelah bertanding melawan Tomang Sakti Mighty Bees Jakarta, Sabtu (6/12/2014).
Pemain berusia 24 tahun itu menjadi satu-satunya pemain berhijab di Speedy WNBL Indonesia. Meski pakaian Raisa berbeda dibanding pebasket lain, pemilik nomor punggung 9 ini tetap tampil enerjik dan jadi tulang punggung tim.
Wanita yang berposisi sebagai shooting guard itu menjadi motor serangan Fever. Beberapa musim lalu dia pernah jadi raja assist di Speedy WNBL Indonesia. Gadis bertinggi 160 cm ini juga tampil apik membantu Fever mengalahkan Tomang Sakti yang merupakan juara bertahan dengan skor 70-62.
Pada laga di Hall A Senayan itu,  Raisa mencetak enam poin,  delapan rebound dan tujuh assists serta 3 steal. Raisa dimainkan pelatih Wellyanto Pribadi selama 30 menit 42 detik.
Untuk menunjang penampilannya di atas lapangan, Raisa memilih membeli sendiri hijab untuk tanding yang warnanya harus disesuaikan dengan jersey tim. “Lebih baik saya yang beli karena saya yang tahu,” tegas Raisa. (sp/liputan6)