Pemuda Muhammadiyah Bali Gelar Debat Calon Ketua PP Pemuda Muhammadiyah


Denpasar – Persaingan kandidat calon Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah semakin ketat menjelang Muktamar Pemuda Muhammadiyah di Padang, Sumatera Barat, (19-23/11) mendatang. Beberapa nama telah muncul dan roadshow ke daerah-daerah untuk mencari dukungan. Beberapa calon Ketua Umum, mereka beradu konsep, visi misi dan janji politik dalam debat yang digelar oleh PW Pemuda Muhammadiyah Bali. Ahad kemarin (9/11).K
Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Bali, Subro Mulissyi, mengatakan debat calon kandidat digelar sebagai inisiatif pimpinan wilayah pemuda untuk mengenalkan semua calon kepada kader pemuda Muhammadiyah Bali.                                                         
Lizi mengatakan dari hasil penjaringan itu sebenarnya ada tujuh kandidat. “Ketujuh kandidat, 4 dari pengurus pimpinan pusat dan 3 dari pimpinan wilayah akan beradu konsep dan bertarung memperebutkan orang nomor satu di Pemuda Muhammadiyah. Siapa saja mereka?”, katanya.
Lizi melanjutkan, tiga diantara tujuh kandidat  Pemuda Muhammadiyah yang maju menjadi calon ketua umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah mendatang melakukan debat terbuka di Denpasar. Mereka adalah dua dari pengurus Pimpinan Pusat yakni Amiruddin, Mohammad Azis. Serta Ketua PW Pemuda Muhammadiyah DKI Jakarta Syahrul Hasan.
Debat yang mengambil tema ”Membongkar visi, misi, wawasan, idiologi, paham agama dan Integritas Kader”, ini digelar di RM. Wong Solo Renon Denpasar. Dialog ini Juga dihadiri oleh calon Bupati Kab. Badung I Gusti Ketut Puri Artha serta calon wakil walikota Denpasar I Nyoman Gede Antaguna. Peserta terdiri dari pengurus PWM Bali, PD PM se-Bali.
Ketua PWPM Bali berharap Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ke depan adalah sosok yang memiliki komitmen kuat dengan ideologi ke-Islaman, memiliki wawasan nasional kebangsaan, berjejaring kepemudaan dan memiliki jaringan internasional.
Tak kalah pentingnya, tidak menjadikan Pemuda Muhammadiyah hanya sebagai batu loncatan untuk kepentingan politik pribadinya. “Dalam dinamika seperti sekarang ini yang terjadi di tubuh Pemuda Muhammadiyah, maka perlu komitmen seorang pemimpin yang tidak sekadar memenuhi ambisi Dan syahwat pribadinya. Tapi Perlu memiliki komitmen gerakan dengan niat yang tulus dan ikhlas,” pungkasnya. (dzar/sp)