Dien Syamsuddin Hadiri Forum Katolik-Muslim di Vatican

Foto: Prof Dien Syamsyddin bersama Paus Franciscus
Sang Pencerah – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia yang juga Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Dien Syamsuddin hadir dalam forum seminar “Catholic-Muslim Forum” di Vatikan – Roma, pada hari Selasa-Kamis (11-13/11/2014.)  Beliau adalah satu-satunya wakil negara Indonesia yang hadir dalam forum tsb. 
Dari delegasi Muslim dipimpin oleh Prof Seyyed Hussein Nasr, Profesor Studi Islam di Universitas The Goerge Washington University, USA. Sementara dari delegasi Katolik di pimpin oleh Cardinal Jean-Louis Tauran, President of the Pontifical Council for Interreligious Dialogue (PCID).

Para delegasi Muslim lainnya ialah Prof. S. Abdallah Schleifer (Royal Aal al-Bayt Institute for Islamic Thought), Prof. Muhammad Hashim Kamali (International Institute of Advanced Islamic Studies (Malaysia), Prof. Mustapha Cherif (Mantan Menteri Pendidikan Tinggi Al-Jazair), Prof. Mustafa Ceric (Mufti of Bosnia and Herzegovina), Prof. M. Din Syamsuddin (Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Ketua Umum MUI)Prof. Abdal Hakim Murad Winter (Dosen Islamic Studies, Faculty of Divinity, Cambridge University), Sheikh Naim Tërnava (Mufti of Kosovo), Prof. Aref Ali Nayed (Direktur Kalam Research and Media, UAE)Prof. Ingrid Mattson, (University of Western Ontario, Canada), Omar Abboud, (Sekretaris Jendral of the Institute for Interreligious Dialogue, Buenos Aires, Argentina), Imam Yahya Sergio Yahe Pallavicini, (President, Islamic Religious Community, Italia).

Tema yang diangkat dalam forum tersebut adalah “Working together to serve others” yang membicarakan isu-isu dan permasalahan penting yang dihadapi saat ini seputar dialog antaragama dan pelayanan sosial masyarakat dan generasi muda.
Sebagaimana dilansir oleh Press Vatican, pertemuan tersebut menghasilkan beberapa point penting diantaranya; (1) Para delegasi forum tsb menekankan pentingnya pelayanan dan gotong royong, mengutuk tindakan terorisme, penindasan, kekerasan, penganiayaan, penodaan tempat-tempat suci dan penghancuran warisan sejarah. Bagaimanapun tindakan tersebut tidak dibenarkan atas dasar agama apapun. (2) Pendidikan terhadap generasi muda dalam lingkup keluarga, sekolah, universitas, gereja/masjid sangat penting untuk dijadikan sarana untuk menghormati orang lain. (3) Pentingnya dialog antar agama dan saling mengerti. Hal itu diperlukan untuk mencegak rasa distorsi, kecurigaan yng merusak hubungan harmonis antar agama. (4) Para peserta mendorong terselenggaranya pertemuan dan kerjasama agar tercipta perdamaian antara Islam dan Kristen, utamanya di kalangan generasi muda. Setelah forum, Prof Dien Syamsuddin bersama para delegasi diterima oleh Paus Franciscus. (zuh/sp)