Pak AR: “Pentingnya Pengajian Rutin” (Bag.2)

Foto: Pak AR
Oleh: KH AR Fachruddin (Ketua Umum PP Muhammadiyah 1986-1990)
Lemahnya Pemahaman
Semua permasalahan diatas kalau kita renungkan dan kita telusuri sebab utamanya adalah karena lemahnya pemahaman dan penghayatan agama Islam. Lemahnya pemahaman dan penghayatan ini tidak lain disebabkan lemahnya dakwah Islam yang ada di kampung-kampung. Salah satu sebab kelemahan dakwah Islam itu karena kita kekurangan khatib dan mubaligh. Kita kekurangan khatib dan mubaligh yang dapat membimbing masyarakat ke arah kehidupan yang benar, damai, tenteram dan selamat.
Meskipun sekarang ini zaman globalisasi informasi 0 dimana peranan media massa elektronik dan cera sangat dominan. Peranan khatib danmubaligh terasa sangat penting. Bahkan menjadi semakin pentin, karena merekalah yang dapat membina ketahanan mental masyarakat, khususnya mental keagamaan anggota persyarikatan.
Seperti telah kita ketahui bersama pengaruh globalisasi informasi dan budaya Barat hanya dapat ditanggulangi manakala ketahanan setiap anggota masyarakat cukup kuat. Salah satu cara untuk memakmurkan masjid dan musholla dan mengaktifkan pengajian, baik untuk anggota maupun umum secara rutin di cabang cabang dan ranting ranting.
Masalah Kaderisasi Khatib
Untuk dapat melaksanakan gerakan pemakmuran masji dan mushollla serta pengajian di cabang dan ranting, langkap pertama adalah menyiapkan khatib dan mubaligh yang baik sebanyak-banyaknya.
Tanpa mengurangi pentingnya kaderisasi di bidang organisasi, kaderisasi pimpinan persyarikatan dan amal usaha, saya kira kaderisasi khatib dan mubaligh perlu segera di lakukan. Bila perlu dapat dilaksanakan dengan program khusus. Meskipun demikian, saya kira segala sesuatunya perlu dipersiapkan secara matang, khususnya perangkat lunaknya.
Saya sarakna agar program kaderisasi khatib dan mubaligh ini dapar dileksanakan secara serentak di seluruh wilayah di Indonesia. Insyaallah dengan kaderisasi khatib dan mubaligh ini maa kekurangan khatib dan mubaligh akan dapat diatasi atau setidaktidaknya dapat diperkecil dalam waktu singkat. (saif/sp)
*Disampaikan pada pembukaan rakerpim tingkat nasional BPK Muhammadiyah pada 12 November 1993 di Yogyakarta. Tulisan ini terdapat dalam buku Memelihara Ruh Muhammadiyah yang ditulis oleh KH AR Fachruddin.