Muhammadiyah Banjarmasin Dakwah Lewat Bulu Tangkis


Banjarmasin- Muhammadiyah merupakan organisasi Islam yan sudah berumur 105H/102M tahun ini. Dalam membuat strategi dakwah harus lebih kreatif dan inovatif. Organisasi Muhammadiyah Banjarmasin Muhammad Rasyidi mengatakan, pihaknya aktif berdakwah dengan berbagai cara, termasuk melalui cabang olah raga bulu tangkis.

“Berdakwah tidak hanya melalui ceramah dan pengajian, tetapi juga melalui olah raga,” kata Bendahara Pembangunan Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah (GPDM) Rasyidi kepada wartawan, Rabu malam (12/11).

Hal tersebut dikatakannya sebelum laga final kejuaraan bulu tangkis antar klub se-Kota Banjarmasin di GDMP Komplek Masjid Al Muhajirin jalan HKSN Banjarmasin Utara.

Menurut dia, pembangunan GPDM yang dilengkapi dua buah lapangan bulu tangkis sengaja dibangun berdampingan dengan masjid dengan tujuan para pemain yang kena giliran siang atau malam jangan sampai ketinggalan shalat.

“Warga yang ingin main bulu tangkis pukul 13.00 Wita bisa shalat Zuhur dulu berjamaah di masjid, begitu juga dengan waktu shalat yang lain seperti Ashar, Maghrib dan Isya,” jelasnya.

“Dengan demikian antara olah raga dan kewajiban shalat tidak ketinggalan seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT dan rasul-Nya,” ujar Rasyidi.

Pengelola lapangan bulu tangkis GPDM Joko mengatakan, setelah dibuka untuk umum, lapangan tersebut selalu ramai dipakai para penyuka olah raga dengan bola yang terbuat dari bulu itik tersebut.

“Hanya pada malam Jumat saja yang tidak di-booking, selain itu siang dan malam lapangan selalu dipakai oleh warga untuk berolah raga,” tuturnya.

Menurut dia, karena antusiasme warga tersebut maka diadakan ajang kompetisi bulu tangkis khusus berpasangan atau ganda bagi yang sering main di lapangan tersebut dengan biaya pendaftaran perorang Rp60.000 langsung dapat baju kaos dari panitia.

“Pada saat penutupan pendaftaran tercatat sebanyak 126 perserta telah mamastikan untuk ikut bertanding,” lanjutnya, didampingi Bendahara Pembangunan GPMD tersebut M Rasyidi.

Peserta dibagi dua grup yaitu grup A dan B serta kelas bebas untuk segala umur dan pendaftaran menggunakan undian untuk mencari pasangan sehingga pemain tidak bisa menentukan pasangannya.

“Grup A terdiri para pemain semi profisional yang tergabung di beberapa klub persatuan bulu tangkis, grup B para pemain pemula,” terangnya.

Setelah babak penyisihan selama empat hari terjaring sebanyak empat pasangan dari grup A yaitu pasangan wawan/Udin, M Ilmi/Midi, Dana/Yudi serta Algifari/Ufik.Grup B atas nama Jani/Anto, Tamrin/Moris, Alfi/Herman serta Ismail/Madi.

Sesudah melalui babak semi final yang melelahkan akhirnya yang maju ke final di grup B adalah pasangan Jani/Anto berhadapan dengan pasangan Tamrin/Moris, di grup A pasangan Dana/Yudi melawan pasangan Algifari/Ufik dimana waktu pertandingan baru berkhir sekitar pukul 24.00 WITA.

Pasangan Tamrin/Moris di grup B berhasil sebagai juara pertama, Dana/Yudi di grup A berhasil mengalahkan pasangan Algifari/Ufik sehingga keluar sebagai juara pertama.

Juara pertama Grup B dan A masing-masing berhak mendapatkan sepasang rakit plus baju dari sponsor, sedangkan juara dua dan tiga mendapat hadiah raket juara harapan satu mendapatkan baju olah raga dan hadiah menerik lainnya.

Begitu pula bagi kelas bebas ganda disediakan hadiah untuk juara satu hingga empat, untuk menarik minat pengunjung, panitia sengaja menyediakan beberapa hadiah door prize yang diundi setiap selesai babak pertandingan.

Faisal, Salah satu penonton yang juga pemain bulu tangkis berharap agar panitia penyelanggara pada tahun depan bisa melaksanakan event serupa untuk mencari bibit-bibit atlet bulu tangkis di Kota “Seribu Sungai” Banjarmasin tersebut.

“Pertandingan seperti ini jangan dianggap sebagai ajang untuk mengalahkan tetapi bisa jadi wadah untuk mencari bibit potensial untuk kemajuan cabang olah raga bulu tangkis di Banjarmasin dan juga sebagai ajang silaturahmi,” kata Faisal.(sp/ro)