Mualaf “Steven Indra Widjaja” Klarifikasi Terkait Berita PKS Piyungan

Dalam berita yang dimuat di pkspiyungan.org (baca di sini) yang menyebutkan Steven adalah Pastor. Apakah benar ? Berikut klarifikasi beliau yang ditulis di facebook nya : steven indra wibowo

Assalamualaikum, Bismillah, semoga Allah memudahkan dan meridhoi,
efek dari berita yang di media sosial memang terkadang membuat rancu, dan miss persepsi, saya akan coba klarifikasi beberapa hal,
1. untuk berita “pastor steven” di PKSPIYUNGAN, ini jelas salah dari redaksi, karena saya menuliskan ada beberapa hal mengenai pater dan frater, semasa saya sekolah saya frater dan setelah lulus maka menjadi Pater, ini juga istilah Indonesia untuk imam tarekat atau kongregasi, nah ini mungkin ditangkap berbeda wallahua’lam, karena pengucapannya yang hampir sama
2. silahkan ditanyakan ke mastersleiden tentang keberadaan saya di tahun 2006 – 2009 disana untuk biblical studies 
3. saya dari ordo preachers atau dominican di Indonesia,
4. ayah saya memang protestant, namun nenek saya katholik, dan memang saya dari kecil dididik secara katholik, dan bisa juga di check ke ST Louis (sekarang Panghudi Luhur) Ambarawa, didepan terminal bis ambarawa
saya melihat response cukup keras sampai ancaman, sejak dahulu saat mulai berdawah di sektor mualaf, saya merasa ini hal wajar, namun sebenarnya mereka apakah tidak berfikir, bahwa yang melakukan penyebaran ajaran itu banyak dari kalangan mereka dan menyerang Aqidah (iman) umat Muslim yang Islam nya umum umum saja, dan lalu apakah mereka menutup mata saat pemurtadan itu terjadi dan menjadikan hal itu kegembiraan buat mereka seolah2 manusia terselamatkan
saya tidak menemukan kejelekan (dahulu) pada agama yang saya tinggalkan saat masuk Islam, karena saya dulu sangat mengimani apa yang saya percayai, namun saya diperkenalkan memang dengan Islam
dan sekali lagi (khususnya buat yang mengajak saya kembali ke agama lama), sekali lagi saya ingatkan, sekali saya bersyahadat, maka saya akan teruskan jalan dawaah ini, sekali bersyahadat maka akan saya pertahankan, paling tidak sampai saya mati, semoga kalian (non-muslim) mengerti
dan saran saya untuk saudara saudari muslim, tidak usah bereaksi terhadap hal ini, biarkan saja, bukankan Allah menghadirkan manusia lain di sekeliling kita untuk menjadi ujian bagi kita? cek al-Furqan ayat ke 20
semoga klarifikasi ini tidak menimbulkan polemik lainnya
wassalamualaikum