Tak Ada Kader Muhammadiyah di Kabinet, Ini Jawaban Syafii Ma’arif

Kemarin sore di Istana Negara, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan para menteri yang akan membantunya. Bahkan, 34 figur yang akan memimpin kementerian tersebut telah diperkenalkan di Istana Negara kemarin.

Bagaimana pendapat mantan Ketua Umum Muhammadiyah yang juga Penasihat Tim Transisi Jokowi-JK, Ahmad Syafii Maarif, melihat komposisi kabinet kerja tersebut?
Berikut wawancara singkat RMOL dengan Buya Syafii pagi ini.
Mengapa tidak ada kader Muhammadiyah di Kabinet Kerja yang diumumkan Presiden Joko Widodo?

Wait and see. Kita tunggu saja. Kita nggak usah dulu bereaksi
Tapi kenapa sampai tidak ada kader Muhammadiyah yang diangkat oleh Jokowi?

Sudahlah, sudahlah. Kita sudah maksimal. Kader inti Muhammadiyah yang kita usulkan tidak ada yang masuk. Tapi kalau kader-kader sub kultur Muhammadiyah ada beberapa di dalam. Sudahlah, bagi saya nggak usah disoalkan lagi. Politik ya, politik itu penuh pertarungan
Warga Muhammadiyah berharap yang diangkat itu kader inti. Apa tanggapan Anda?

Ya sudahlah, sudahlah. Muhammadiyah jangan reaktiflah. Terima ini. Saya harapkan PP Muhammadiyah mengucapkan selamat datang ke Istana. Kita tunjukkan. Muhammadiyah kan lebih tua dari negara ini. Muhammadiyah lahir 33 tahun sebelum negara ini lahir. Jadi kita harus lebih dewasa.
Banyak yang menyayangkan, Anda sebagai penasihat tim transisi tapi satu pun tidak ada kader Muhammadiyah. Bagaimana itu?

Sudahlah, sudahlah. Saya tidak mau memberikan jawaban. Sudahlah. Kita sudah maksimal. (sp/rmol)